23 March 2024


Seluruh keluarga besar asrama yang terdiri dari pengelola, petugas, hingga penghuni mengikuti bukber dan tausiah keagamaan
Unesa.ac.id, SURABAYA—Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat rasa persaudaraan di bulan Ramadan. Salah satunya bisa dengan mengadakan tausiah keagamaan dan buka bersama seperti yang dilakukan Direktorat Asrama Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Lobi Asrama Putri, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat, 22 Maret 2024.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Muslimah Wahdah Surabaya ini dihadiri seluruh keluarga besar asrama, mulai dari jajaran pimpinan direktorat, penghuni, hingga petugas asrama.
Kepala Seksi Pembinaan, Pemasaran, dan Monitoring, Dr. Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari cara memaknai bulan suci Ramadan yang tujuannya untuk meningkatkan iman dan takwa, memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan.
“Dengan semangat kebersamaan dan pengetahuan spiritual, diharapkan dapat menjadi momen ibadah yang tak terlupakan di bulan Ramadan,” ucap dosen yang homebase Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu.
Acara ini dihadiri Ustadz Sayyid Fadhlillah. Dalam tausiahnya menyampaikan pentingnya menjaga iman dan takwa serta perlunya untuk memperkuat ketakwaan melalui ibadah-ibadah, terutama di bulan suci Ramadan ini.
“Taqwa berasal dari kata ‘khosiyah’ yang berarti takut, secara makna bisa diperluas takwa adalah melaksanakan semua perintah menjauhi larangan, Al-Qur’an membahas tentang takwa yang bermakna sesungguhnya orang yang bertakwa itu tak hanya dekat dengan Allah, tapi juga dekat dengan surga,” ucapnya.
Dia melanjutkan, ada 4 kategori dimana manusia disebut orang bertaqwa. Pertama, Awwabin (orang yang cepat kembali), seseorang awwabin itu merupakan orang cepat termotivasi kembali dari kemaksiatan yang dilakukan, tidak terjerumus terlalu dalam, tanpa ragu tanpa berpikir dia cepat bertaubat.
Kedua, hafidz, biasanya hafidz itu dikaitkan sebagai makna penghafal Al-Qur’an, akan tetapi dalam kaidah taqwah, hafidz merupakan pribadi Muslim yang mampu menjaga segala sesuatu yang dititipkan kepadanya, sebagai orang yang bertaqwa, wajib kita menjaga tauhid kita, ibadah kita. Bentuk ketaqwaan kita adalah menjaga Amanah itu.
Ketiga, hasyyah rahman (rasa takut kepada rahman), ini rasa takut yang dibagun atas kecintaan kepada Allah sebagai ar-rahman (maha pengasih). Sebagai muslim, mengenal Allah itu penting, jika memang Allah itu ghaib, Allah kasih petunjuk keberadaannya kepada makhluk-Nya, seperti adanya bumi, langit, siang, malam dan semua tanda-tanda alam semesta itu merupakan bukti keberadaan Allah. "Kalau kita tidak mengenal Allah itu bisa repot," tukasnya.
Keempat, orang yang bertaqwa itu senantiasa merenung, makannya hati mereka senantiasa bertaubat, hatinya selalu lapang untuk menerima kebenaran, sehingga orang-orang yang memiliki ketaqwaan yang besar kepada Allah maka surga akan senantiasa menantinya. "Allah mempersilahkan kepada orang-orang yang bertaqwa untuk masuk ke surga. Jadi, bukan kita yang menggapai surga, tapi surga yang datang sendiri kepada kita,” ucapnya. []
***
Reporter: Lina Lubabatul Karimah (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Direktorat Asrama