08 May 2024


Seluruh jajaran pimpinan universitas, fakultas, hingga prodi menghadiri FGD transformasi kurikulum UNESA bertaraf internasional.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tengah melakukan transformasi besar-besaran yang dimulai pada aspek kurikulum pendidikan. Karena itulah, kampus ‘Rumah Para Juara’ menghadirkan pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam Focus Group Discussion (FGD).
FGD yang diikuti seluruh jajaran pimpinan universitas, direktorat, dekan, kepala lembaga, hingga koorprodi selingkung UNESA ini berlangsung di Auditorium, lantai 11, Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 6 Mei 2024.
Adapun narasumber yang hadir dalam agenda bertajuk ‘Transformasi Kurikulum UNESA Bertaraf Internasional’ ini yaitu Ir. Lien Herlina, M.Sc., Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran, IBP; dan Prof. Dr. Ir. Yulin Lestari, Asisten Direktur Pengembangan Program Departemen Biologi, IPB.
Wakil Rektor Bidang I UNESA menekankan pentingnya melakukan transformasi kurikulum pendidikan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan zaman.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., menjelaskan pentingnya melakukan transformasi kurikulum di UNESA.
Kompleksnya tantangan dan dinamika yang dihadapi pendidikan tinggi di luar sana menjadi salah satu alasan penting adanya transformasi yang dimulai di bidang kurikulum.
“Upaya ini tidak hanya untuk menjawab tantangan dan kebutuhan saat ini, tetapi juga dinamika dan tantangan ke depan,” ucapnya.
Dokumentasi seluruh jajaran pimpinan bersama narasumber dalam FGD transformasi kurikulum UNESA bertaraf internasional.
Selain itu, UNESA PTNBH memiliki visi yang baru yaitu sebagai perguruan tinggi negeri yang tangguh, inovatif, produktif, berbasis kewirausahaan. "Visi ini perlu juga didukung rancangan kurikulum baru," ucapnya.
Salah satu yang perlu diakomodasi dalam transformasi ini yaitu bagaimana karya atau produk dihasilkan mahasiswa lintas prodi. Artinya, ada kolaborasi antara mahasiswa prodi yang satu dengan prodi yang lain dalam menghasilkan inovasi tertentu.
"Tujuan utama dari semangat transformasi ini yaitu meningkatkan relevansi dan lulusan UNESA dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," ucapnya.
Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran, IBP, Lien Herlina sharing perjalanan transformasi kampusnya dari 2018-sekarang.
Dalam sesi diskusi yang dipandu koordinator tim transformasi kurikulum UNESA, Prof. Dr. Wahono Widodo, M.Si, ini, dua narasumber sharing seputar transformasi kurikulum yang dilakukan di IPB sejak 2018 lalu.
Lien Herlina menyampaikan, transformasi IPB didesak adanya disrupsi digital. Langkah tersebut diperkuat dengan fondasi pendidikan abad ke-21 yang meliputi learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Transformasi pendidikan tinggi, tidak hanya dengan kurikulum, tetapi juga pada aspek lingkungan, teknologi, dan DNA organisasi. Dalam aspek ini, tantangannya yaitu ada di orang atau SDM, belajar dan pengajaran, dan inovasi.
Asisten Direktur Pengembangan Program Departemen Biologi, IPB, Prof. Yulin Lestari, memberikan penguatan seputar langkah strategis transformasi IPB.
"Transformasi di kami yaitu di bidang edu-transformation, teknologi pembelajaran, dan hibah atau telaah trans-disiplin usulan prodi atau sekolah baru," bebernya.
Prof Yulin Lestari, melanjutkan bahwa pada bidang edu-transform misalnya, ada beberapa yang jadi konsern yaitu konsep transformasi prodi, healthy lifestyle learning konsep, telaah usulan prodi, dan penguatan teknologi untuk pendidikan.
Tujuan dari arah transformasi kurikulum IPB yaitu menghasilkan powerful agile learner atau pembelajar yang tangguh dan lincah. Cirinya yaitu memiliki kecenderungan berkembang yang merupakan akumulasi dari growth mindset dan skill set abad ke-21.
“Transformasi tidak hanya soal kurikulum, tetapi juga banyak aspek lainnya seperti proyeksi dinamika lapangan pekerjaan bagi lulusan ke depan, teknologi-inovasi, leadership, motivasi dan kesejahteraan, serta pembelajaran dan pengembangan,” terangnya.[*]
***
Reporter: Sindy Riska Fadilla (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Direktorat Humas