Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi saja. Dampaknya, juga sangat dirasakan dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka, kini dilakukan melalui daring. Oleh karena itu, masyarakat, terutama pelaku pendidikan perlu lebih memahami mengenai desain dan model pembelajaran, asesmen pembelajaran, dan penelitian berbasis daring.Dalam kaitan itulah, Pascasarjana S3 Teknologi Pendidikan Unesa mengadakan “Seminar Teknologi Pendidikan” via zoom meeting dan Youtube pada Sabtu (18/07). Seminar tersebut diikuti kurang sekitar 1600 peserta dari seluruh Indonesia dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Mustaji, M.Pd selaku Ketua Program Studi S3 Teknologi Pendidikan Unesa, Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd selaku Dosen S3 Teknologi Pendidikan Unesa, dan Prof. Dr. Rusijono, M.Pd selaku Dosen S3 Teknologi Pendidikan Unesa.Dr. Edy Mintarto, M.Kes selaku Direktur Pascasarjana Unesa saat membuka acara menyampaikan bahwa seminar tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk membantu mencari solusi pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya.Prof. Mustaji, yang menjadi narasumber pertama menyampaikan mengenai Desain dan Model Pembelajaran Daring. Mustaji mengibaratkan desain dengan cetak biru yang dirancang oleh arsitek, dan pengembangan diibaratkan dengan kegiatan membangun gedung sesuai dengan cetak biru tersebut.“Desain pembelajaran dan pengembangan pembelajaran merupakan kegiatan yang setara dengan desain yang harus dikerjakan kemudian baru pengembangan,” kata Mustaji.Dalam kesempatan itu, Mustaji juga memberikan contoh beberapa model pembelajaran seperti distance learning, blended learning, e-learning, M-learning, web based learning, dan lain-lain.Narasumber kedua, Prof. Yatim Riyanto menyampaikan mengenai Penelitian Berbasis Daring. Yatim menjelaskan bahwa penelitian untuk mahasiswa teknologi pendidikan yang cocok saat pandemi covid-19 adalah penelitian kuantitif. Ia beralasan penelitian kualitatif kurang tepat dilakukan pada pandemi karena sulit melakukan keaabsahan data terkait credibility, dependability, confirmability, dan transferability.Sementara narasumber ketiga Prof. Rusijono menyampaikan mengenai Asesmen dalam Pembelajaran Daring. Rusijono memamparkan 4 tip penilaian (asesemen) jarak jauh. Pertama, komunikasi intensif yang ramah yakni bagi siswa yang belum dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, perlu membangun komunikasi dengan orang tua siswa. Kedua, kejelasan yakni dalam pembelajaran jarak jauh sangat mungkin bagi siswa menganggap tugas lebih berat dari tugas pembelajaran konvensional, sehingga setiap jenis penugasan harus dibuat serinci dan sejelas mungkin. Ketiga, kesesuaian yakni memilih moda dan metoda yang paling mungkin dilakukan oleh semua siswa dengan memperhatikan ketersediaan sarana dan sumber belajar. Keempat, adaptasi dan integritas adalah hal yang penting dalam melakukan penilaian karena pada saat ulangan guru haru mengurangi kemungkinan terjadinya mencontek, yang mana internet sudah sangat canggih dalam mencari suatu informasi.
Seminar S3 Teknologi Pendidikan Kupas Desain dan Model Pembelajaran, Asesmen Pembelajaran, dan Penelitian Berbasis Daring
12 August 2020