27 December 2020


Pandaan – Unesa menggelar Finalisasi Borang dan Naskah Akademik prodi kedokteran Olahraga. Acara tersebut merupakan lanjutan dari keseriusan Unesa dalam upayanya membentuk prodi kedokteran Olahraga yang telah lama menjadi dicita-citakan. Acara tersebut berlangsung selama dua hari dengan berbagai rangkaian acara.
Salah satu agenda penting adalah (Focus Group Discussion) FGD pada Sabtu (26/12) malam. Focus group Discussion ini cukup menarik karena berlangsung bukan hanya antara Tim yang sebelumnya sudah dibentuk melainkan juga dihadiri oleh narasarumber antara lain, Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Prof. M. Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi periode 2014 hingga 2019. Saat ini ia menjabat sebagai anggota senat Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang dari tahun 1999.
Prodi Kedokteran Olahraga merupakan upaya unesa untuk terus mengembangkan kompetensinya di dunia pendidikan khususnya dalam hal ini olahraga. Semua upaya tersebut bertujuan agar Unesa dapat lebih aktif berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat melalui tindakan promotif, preventif, rehabilitatif, kuratif, terkait kesehatan, olahraga, dan kesehatan olahraga. Luaran nyata dari prodi Pendidikan Dokter Unesa adalah untuk menghasilkan dokter umum dengan muatan lokal olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan olahraga Pendidikan. Dengan demikian akan terbentuk dokter-dokter yang paham lebih spesifik dalam hal olahraga, Kesehatan, dan Kesehatan olahraga. Kebutuhan akan dokter dengan muatan loikal olahraga menjadi sangat penting karena olahraga seperti halnya obat harus dilakukan dengan cara benar dan dengan dosis yang tepat. Kehadiran dokter olah raga untuk mendampingi segenap lapisan masyarakat agar berolah raga dengan sehat dan benar merupakan keniscayaan.
Undang nomor 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional telah menunjukkan bukti nyata peningkatan partisipasi dan kesadaran masyarakat berolah raga. Peran promotif dan preventif harus lebih mendapat penekanan dan dilakukan oleh doter olahraga, karena Kebutuhan kesehatan berbeda untuk setiap kondisi dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Melalui Pendidikan dokter olahraga sebagai muatan lokal diharapkan mampu memandu masyarakat, menemukan bakat dan keefektifan pelatihan untuk peningkatan prestasi dan mencetak SDM unggul yang dicita-citakan, biaya Kesehatan menjadi menurun Ujar Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd. Ketua Tim Borang Unesa.
FGD kali ini, tidak hanya memaparkan rencana dan strategi unesa untuk membentuk prodi kedokteran olahraga tetapi juga tanya jawab yang kemudian menjadi masukan untuk agenda evaluasi mendatang. Unesa selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik termasuk dengan pendirian prodi kesehatan olahraga ini. “Komitmen ini ditunjukan dengan evaluasi berkala, tata kelola yang baik, kelayakan financial dalam mendukung sarana dan prasarana, Sumber daya (pendidik) yang berkualitas dan kerjasama dengan berbagai pihak guna menjamin kualitas prodi” Jelasnya.
Harapan Unesa sangat didukung oleh Menteri Abdul Halim Iskandar, karena Unesa mencanangkan bahwa prodi kedokteran olahraga akan memberi kesempatan kepada anak bangsa dari Indonesia bagian timur untuk didik melalui skema Kerjasama dengan Pemerintah Daerah. Upaya ini tidak lepas dari upaya Unesa untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi disparitas distribusi dokter di Indonesia. Dalam forum ini beliau juga berharap agar cita-cita unesa dapat terwujud dan bila hal itu terjadi, Unesa menjadi Perguruan Tinggi pertama yang memiliki prodi Kedokteran Olahraga”. NYW