08 November 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Forum Dewan Guru Besar Indonesia dan perwakilan guru besar dari negara Thailand, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia hadiri jamuan makan malam bersama Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini.
Jamuan makan malam ini digelar di Rumah Dinas Walikota Surabaya dengan suguhan tarian tarian traditional seperti tari remo. Hal ini disuguhkan untuk mengenalkan kesenian Indonesia yang kini mulai mendunia.
Mengawali acara, Tri Risma Harini memberi sambutan selamat datang untuk tamu yang telah hadir. “Selamat datang Bapak Ibu sekalian di Surabaya, di Kota Pahlawan, kota yang penuh sejarah dan budaya,” tutur wanita yang kerap disapa Risma itu.
Dalam sambutannya ia menjelaskan banyak hal tentang Surabaya. Pertama mengenai pertumbuhan anak yang ada di Surabaya. Menurutnya untuk mngembangkan potensi diri anak sejak Sekolah Dasar anak-anak Surabaya diwajibkan untuk bisa menari. “Kami pemerintah kota mewajibkan anak Sekolah Dasar di Surabaya untuk bisa mencintai kesenian seperti tarian. Hal ini dilakukan untuk melatih otak kanan dan kiri pada anak,” ungkap Risma.
Risma juga menambahkan di Surabaya sendiri kini telah menegakkan bendera cinta literasi. Lebih dari 1.400 perpustakaan telah tersebar di kampung-kampung seluruh penjuru di Surabaya. Hal ini dilakukan pemerintah Surabaya sebagai optimalisasi keterbukaan ilmu dan informasi.
“Surabaya terus menggalakkan budaya cinta literasi. Supaya ilmu dan infromasi untuk masyaraat Surabaya selalu update atau pembaruan,” tambahnya.
Sementara itu Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas jamuan hangat yang diberikan oleh Walikota Surabaya, Tri Risma Harini. Sejalan dengan pemikiran Risma terkait menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia, Rektor unesa juga menjelaskan Forung Dewan Guru Besar Indonesia kini telah berjuang untuk mengangkat Bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah Internasional.
“FDGBI telah berjuang untuk mengangkat bahasa persatuan Bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmiah internasional. Hal ini momentum yang sangat baik, karena Bahasa Indonesia sendiri telah banyak dipelajari di negara-negara berkembang baik di Asia bahkan Eropa,” jelas rektor.
Sembari menyantap makan malam, seluruh tamu undangan telah disiapkan aneka ragam makanan tradisional. Terdapat gado-gado, salad, semanggi Suroboyo, dan lain sebagainya. selain itu juga untuk menambah suasana keakraban tamu undangan juga disuguhi hiburan musik.
(fbr/ic/qq/why)