19 February 2024


Unesa.ac.id., SURABAYA—Mahasiswa yang mengambil program MBKM mengikuti Sosialisasi dan Launching SIM MBKM yang diselenggarakan Subdirektorat MBKM, Direktorat Akademik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Jumat, 16 Februari 2024.
Kasubdit MBKM, Dr. M Jacky, S.Sos., M.Si., mengatakan, SIM MBKM sudah bisa digunakan mahasiswa pada lima tema program; studi independen, bela negara, wirausaha, asistensi mengajar atau kampus mengajar, dan proyek kemanusiaan.
Dia menambahkan, program MBKM mengacu pada Peraturan Rektor UNESA Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan MBKM yang menyebutkan bahwa mahasiswa bisa mengikuti kuliah di antaranya dengan pola enam semester di prodi dan dua semester di luar UNESA.
Kegiatan belajar dua semester di luar kampus bisa ditempuh melalui sembilan program MBKM yang meliputi: pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah atau PLP, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, membangun desa atau KKN Tematik, dan bela negara.
"MBKM kita ini 2 semester wajib ya adik-adik. Bagi mahasiswa prodi murni (non-kependidikan) ada kewajiban magang, dan yang prodi kependidikan wajib PLP. Sebagai catatan, nanti ada kebijakan baru bahwa adik-adik yang prodi murni maupun yang kependidikan bisa mengikuti program MSIB," bebernya.
Kasubdit MBKM menekankan bahwa mahasiswa memilih skema MBKM disesuaikan dengan kebutuhan atau minat. Misalnya, mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha bisa memilih MBKM skema wirausaha yang meliputi skema kementerian, mandiri dan skema lainnya.
"Dengan program ini, mahasiswa bisa mengembangkan usaha atau bisnisnya sendiri maupun dengan teman se-prodi atau di luar prodi, bahkan bisa berkolaborasi dengan masyarakat seperti UMKM," beber dosen kelahiran Lamongan itu.
Terkait bela negara, juga memiliki dua skema yaitu kementerian atau kegiatan flagship yang dilaksanakan atau diinisiasi kementerian, dan skema mandiri atau kegiatan yang diinisiasi oleh UNESA berupa pendidikan atau pelatihan mahasiswa guna menumbuhkan sikap dan perilaku cinta tanah air.
Selanjutnya, tentang proyek kemanusiaan, bertujuan mendorong mahasiswa untuk mengasah kepekaan sosial, menggali dan mendalami permasalahan yang ada, serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
Perihal proyek kemanusiaan dalam negeri, Subdirektorat MBKM bekerja sama dengan SMCC melakukan kegiatan kebencanaan, pembentukan desa tangguh bencana, sekolah aman bencana dan penanganan stunting.
Selain itu, juga ada proyek kemanusiaan luar negeri seperti di Malaysia misalnya yang bekerja sama dengan KBRI di Malaysia dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Kegiatan ini juga melibatkan Subdirektorat Urusan Internasional atau Office of International Affairs (OAI) UNESA.
"Tahun kemarin kita sudah memberangkatkan 6 mahasiswa untuk melakukan proyek kemanusiaan di Malaysia yang didanai UNESA. Program ini tetap dilanjutkan tahun ini. Kegiatannya yaitu memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di sana," bebernya.
Dalam sosialisasi yang diikuti mahasiswa dan koordinator prodi ini terdapat penjelasan teknis seputar skema atau penggunaan SIM MBKM dari para narasumber yaitu Dwi Anggorowati Rahayu, S.Si., M.Si., selaku Kepala Seksi Magang, Rusly Hidayah, S.Si., M.Pd., Kepala Seksi PLP, Supriyanto, S.Pd., M.Pd, Kepala Seksi Pertukaran Mahasiswa, dan Dimas Yoan Rizaldi, S.Kom., selaku IT. []
***
Reporter: Sindy Riska/Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas