23 July 2021


Unesa.ac.id, Surabaya-Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya luluskan sebanyak 324 mahasiswa program sarjana (S-1) pada yudisium ke-101 tahun 2021. Acara diselenggarakan secara daring pada Kamis (22/7/2021).
Kegiatan Yudisium ini dihadiri oleh Dekan FBS, Dr. Trisakti, M.Si. beserta jajarannya. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Unesa dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pengukuhan peserta yudisium.
Dr. Trisakti, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa yudisium memiliki makna yang dalam bagi mahasiswa dan orang tua. Untuk sampai di tahap tersebut, mahasiswa menempuh rangkaian proses studi yang berliku-liku, penuh tantangan dan perjuangan. “Suka duka telah dilewati dengan baik dan mari sejenak menikmati kebahagiaan untuk selanjutkan berjuang lagi untuk meraih kesukesan masa depan,” ujarnya.
Sesuai MBKM, pendidikan adalah upaya untuk menyiapkan generasi yang siap membangun manusia Indonesia yang berkarakter dan bermartabar melalui keilmuan dan kompetensinya. Selain itu juga memberikan kemerdekaan dalam melakukan inovasi dengan menyesuaikan kondisi, kehidupn sosial budaya, kerifan lokal, ekonomi maupun infrastruktur. “Semua itu berada di hadapan saudara sebagai tantangan dalam implementasi hasil belajar yang saudara raih selama ini,” tukasnya.
Kehidupan baru sudah di depan mata dengan segala tantangan dan persaingan yang terbuka. Cita-cita yang dituliskan, diharapkan, dan ditekadkan dalam hati selama ini harus diraih secara maksimal. Ia melanjutkan bahwa salah satu yang harus dimiliki agar terus dan makin sukses dalam mengarungi hidup yang perubahannya begitu cepat ini, yakni kemampuan beradaptasi, berkreasi dan berinovasi. “Saya percaya, yudisiawan dari FBS Unesa sudah memiliki itu selama studi, saudara tentu siap meraih kesuksesan di masa depan,” tuturnya.
Pada kesempatan itu juga, diumumkan nama-nama mahasiswa yang lulus dengan predikat terbaik dalam kategori indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi, masa studi terpendek, dan peraih sistem penilaian nonakademik (Sipena) terbaik.
Aprilian Hurus Setya Wijaya, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin asal Boyolali, merupakan mahasiswa yang memperoleh IPK tertinggi pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen yang telah mendidik, mendampingi dan membimbing dengan penuh sabar selama perkuliahan. Menurut Ika, atas jasa tersebut, tiada balasan yang terbaik selain ucapan terima kasih dan menjadikan diri sebagai pribadi yang baik, berkarakter dan sukses sebagaimana yang diharapkan.
“Ilmu, pesan dan nasehat para guru dan dosen akan senantiasa mengiringi langkah kesuksesan kami ke depan, yakni sebagai guru bangsa yang turut andil dalam mencerdaskan dan kesejahteraan masyarakat di mana pun berada,” tukasnya.
IPK tertinggi diraih oleh Aprilian Hurus Setya Wijaya dari Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin dengan IPK 3,95 (predikat pujian) dan disusul oleh Andika Nurul Qolbi dengan IPK 3,92, serta Selly Nandya Anissa Tantri dengan IPK 3,9. Sementara untuk peraih terbaik Sipena yakni Muhammad Naufal dengan perolehan TKM 5.670, Wulida Wahidatul Masruria dengan nilai TKM 3.955, dan Kevin Septiandy Pratama Tuhumena dengan nilai TKM 3.365. Mereka diapresiasi dengan piagam penghargaan dan uang tunai.
Meski dilakukan secara daring, kegiatan Yudisium periode 101 ini berlangsung dengan khidmat dan dilanjut dengan ucapan selamat dari ketua jurusan tiap-tiap jurusan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembacaan do’a oleh Agus Setyawan. (Wulida)