26 November 2020


Unesa.ac.id, Surabaya - Sarasehan daring yang mengusung tema “Integrasi dalam Jaringan” diselenggarakan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Universitas Negeri Surabaya pada (26/10/2020) melalui zoom. “Pembelajaran BIPA dengan melibatkan budaya sangat penting dilakukan agar para pembelajar dapat mengetahui kebudayaan masyarakat Indonesia sambil mendalami ilmu kebahasaan,” tutur Margaretta Puspa Dewi selaku moderator dengan dua narasumber yakni Prima Vidya Asteria, S. Pd., M. Pd (Universitas Negeri Surabaya) dan Kristining Seva S.S., M.Pd (Universitas Katolik Parahyangan)
Prima Vidya Asteria, S. Pd., M. Pd memaparkan integrasi kebudayaan melalui analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) Strengths merupakan kemampuan berbahasa pembelajar BIPA, Weakness merupakan kelemahan pembelajar BIPA dalam berbahasa, Opportunities merupakan tujuan pembelajar mempelajari bahasa Indonesia, Threats merupakan cara untuk mengatasi kelemahan mempelajari ketika belajar bahasa Indonesia dengan menentukan metode dan media pembelajaran BIPA yang efektif. Prima Vidya Asteria, S. Pd., M.Pd juga menambahkan pembelajaran BIPA tidak hanya mempelajari unsur kebahasaan namun, juga melibatkan unsur budaya seperti pengenalan bahasa daerah, sistem pengetahuan, organisasi sosial, teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian
Kristining Seva S.S., M.Pd juga mejelaskan pentingnya keterlibatan kebudayaan dalam pembelajaran BIPA melalui think like an Indonesian dengan memperkenalkan budaya Indonesia berupa produk dan cara hidup penduduk Indonesia melalui media puzzle. Selanjutnya, Kristining Seva S.S., M.Pd menambahkan strategi pembelajaran BIPA juga sangat diperlukan untuk mengemas materi kebahasaan yang dapat terintegrasi dengan unsur budaya melalui pengenalan ragam budaya, tata cara berinteraksi dengan masyarakat Indonesia, pengaplikasian bahasa dengan aktivitas sehari-hari masyarakat.