16 August 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Pengenalan Kehidupan Kampus kepada Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bertepatan dengan bulan Agustus, bulan Kemerdekaan. Tidak heran jika semangat utama program yang dikemas masing-masing Fakultas adalah untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air Indonesia.
Seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum FISH Unesa misalnya, menyusun beragam materi cinta tanah air, bahaya narkoba, anti korupsi, anti radikalisme, hingga materi pendidikan karakter pun mewarnai kurikulum PKKMB yang berlangsung mulai 12 Agustus 2019 hingga 17 Agustus 2019 itu. Pembicara yang hadir dari beragam latar belakang, baik dari kalangan pemimpin muda Jawa Timur, akademisi, pakar, hingga praktisi.
Dekan FISH Dr. Totok Suyanto, M.Pd mengatakan bahwa cinta tanah air harus ditumbuhkan sejak dini. Siapapun yang hidup di negara Indonesia harus merasa diri memiliki bangsa Indonesia dan berupaya menjaga dan mengharumkan merah putih di mana pun berada. Rasa cinta harus dibuktikan dengan komitmen atau tanggung jawab untuk menjaga dan merawat. Cinta tanpa tanggung jawab adalah hal sia-sia.
“Cinta tanah air sama halnya cinta kepada keluarga, kita merasa memiliki, merawat dan bertanggung jawab menjaganya sehidup semati,” tukasnya.
Totok menambahkan bahwa, tanggung jawab tidak bisa ditagih kepada orang lain. Namun semua harus sama-sama untuk menunaikan itu. Tidak perlu menunggu sukses, tidak perlu menjadi kaya, tidak perlu menunggu selesai kuliah. Namun tanggung jawab itu bisa dimulai dari sekarang. Mulai dari hal-hal kecil.
“Mahasiswa ya harus giat belajar, itu perjuangan, tidak menyontek, juga selalu jujur di mana saja,” ungkapnya.
Menurut Totok, selain belajar yang giat, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menunjukan rasa cintanya kepada tanah air. Yakni aktif menyosialisasikan anti radikalisme di tengah masyarakat dan dampaknya bagi bangsa Indonesia ke depannya. Bisa dengan memperbanyak kegiatan seminar atau diskusi anti radikalisme di kampus-kampus hingga di tengah masyarakat.
“Paham radikalisme itu sangat bahaya, bangsa bisa hancur, jika dibiarkan berkembang, maka kita semua, mahasiswa juga harus aktif sosialisasi, jadi agen NKRI,” ujar Totok.
Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISH menegaskan bahwa mahasiswa harus menjadi garda depan membela bangsa dan tanah air. Bertanggung jawab dan berani menunjukkan sikap penuh komitmen untuk anti radikalisme, anti korupsi, anti narkoba, anti ketidakjujuran dan anti malas-malasan dalam belajar. Sikap itu harus mendarah daging dan tertancap di sanubari. Sikap itu juga harus diperkenalkan dan disampaikan kepada orang lain. Agar kesadaran itu membumi, dan KNRI tetap utuh, jaya dan maju ke depannya.
“Banggakan orang tua dengan prestasi, majukan masyarakat dengan inovasi, besarkan Indonesia dengan mimpi dan dedikasi yang tinggi,” kata Bambang.
Acara PKKMB FISH Unesa tidak hanya dalam bentuk transformasi keilmuan. Namun diwujudkan dalam bentuk “Deklarasi Bersama” mahasiswa baru FISH Unesa 2019, anti radikalisme, anti korupsi, dan anti narkoba. Mereka berkomitmen untuk mengawal NKRI agar terhindari dari paham yang mengancam keselamatan bangsa ke depannya. (Vin/Lus)