03 July 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Pusat studi literasi Unesa beberapa bulan ini melaksanakan program kemitraan yang bekerjasama dengan Australia dalam upaya pengembangan literasi di dua kecamatan yakni Kecamatan Sidoarjo dan Kecamatan Taman. Program yang dinamakan Australia-Indonesia Partnership for Innovation Facility for Indonesia's School Childreen atau yg biasa dinamakan dengan (INOVASI) ini telah dilaksanakan di 15 sekolah dasar.
Setelah program itu dilaksanakan, hari ini (03/07) program tersebut dilanjutkan dengan diadakannya Workshop Refleksi Pelatihan dan Pendampingan Literasi Ramah Anak untuk Kelas Awal di Kabupaten Sidoarjo. Dalam workshop ini menghadirkan 45 guru pengampu kelas 1, 2, dan 3, serta 15 kepala sekolah, dan delapan dari pemonev Unesa.
Menurut Prof. Kisyani selaku Ketua Pusat Studi Literasi Unesa, kegiatan ini dilaksanakan untuk mendengarkan laporan dari guru terkait peningkatan program literasi di masing-masing sekolah. Selain itu juga memaparkan hasil monev yang telah dilakukan oleh tim. Dari hasil monev ditemukan pembelajaran dengan menggunakan literasi berimbang telah berjalan dengan baik. Semua model pembelajaran membaca, menulis, dan pengembangan kosakata telah dilaksanakan. Ada juga perubahan cara guru merancang dan melaksanakan pembelajaran.
“Dari hasil monev telah diketahui banyak sekali perubahan dalam pengembangan literasi di masing-masing sekolah. Berdasarkan data yang telah masuk secara umum ada peningkatan terhadap kecepatan membaca dan pemahaman terhadap teks sehingga dapat meningkatkan nilai para siswa,” jelas Kisyani.
Peningkatan hasil tersebut juga didukung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. dalam sambutannya WR 1 menyebut bahwa penerapan budaya literasi di Jatim masih 33 persen dan masih jauh oleh DKI Jakarta yang menempati posisi pertama dengan 50 persen lebih. Bambang optimis dengan adanya program ini akan adanya peningkatan signifikan literasi di Jatim.
“Semoga dengan adanya gerakan ini dapat membangkitkan literasi dalam mendidik anak bangsa. Peran guru disini sangat dibutuhkan untuk mendampingi para siswa dalam menggalakkan literasi,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Tujuannya pembagian kelompok ini, pemonev dapat mendengarkan sejauh mana peningkatan literasi di masing-masing sekolah, serta menjadi bahan refleksi untuk kedepannya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala LPPM, Prof. Darni, M.Hum., serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. (why)