05 July 2024


Didanai Kemendikbudristek, Tim PKM-K FBS UNESA tunjukkan produk yang mereka ciptakan.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Pelepah pisang dan ampas tahu belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan makanan. Adalah tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa skema Kewirausahaan (PKM-K) dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA yang menyulap dua bahan tersebut menjadi produk peralatan makanan yang sekaligus bisa dimakan dan didaur ulang secara alami.
Produk yang mereka hasilkan itu diberi nama ECOBITES Tableware (peralatan makan). “Produk ini kami buat dari tepung pelepah pisang dan tepung ampas tahu yang banyak didapat di wilayah Sidoarjo,” ucap Aisyah Al Khumaira, ketua tim PKM FBS UNESA.
Dia menambahkan, inovasi yang mereka hasilkan itu dimaksudkan untuk memanfaatkan ampas tahu agar memiliki daya jual. Seperti yang diketahui bahwa ampas tahu memiliki banyak kandungan protein hingga karbohidrat.
Di sisi lain, dengan menggunakan alat makan yang bisa dimakan sekaligus didaur ulang dapat meminimalisir penggunaan plastik yang berpotensi merusak lingkungan.
“Berangkat dari keresahan itulah, kami membuat sendok yang bisa dimakan. Karena produk serupa banyak dijumpai, maka diinovasikan dengan bahan baku tepung pelepah pisang dan ampas tahu,” bebernya.
Tri Edliani Lestari, dosen pembimbing tim PKM ECOBITES menuturkan, ide ECOBITES ini dari segi kewirausahaan sangat potensial, apalagi permasalahan krisis iklim, tentu ide ini sangat baik ke depan.
“Meskipun beberapa orang kurang sadar, saya salut dengan teman-teman ECOBITES bisa bergerak dengan cepat, adaptif, dan berani. Produk ECOBITES juga memiliki visi-misi yang jelas dan mulia,” terangnya.
Produk ECOBITES menyediakan set perlengkapan makan mulai dari sendok, garpu, piring, dan mangkuk. Produk juga memiliki visi untuk mengedukasi masyarakat melalui kartu Quotes yang terdiri dari 3 bahasa yaitu Inggris, Jerman, dan Indonesia, diharapkan kartu-kartu mampu menarik minat pelanggan dan daya tarik belajar bahasa asing.
Dari segi legalitas uji laboratorium dan kehalalan, produk ECOBITES telah memasuki proses uji laboratorium di Laboratorium Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan dinyatakan lolos uji Proksimat.
Produk ini juga mengantongi 7 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mulai dari merek logo hingga video iklan. Terkait kehalalan produk ECOBITES telah didampingi Pendamping Produk Halal (PPH) Sidoarjo dan mengantongi surat, legalitas izin usaha juga dipastikan dengan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha).
Ditambahkan Tri Edliani Lestari, produk tersebut mendapat pendanaan Kemendikbudristek dengan judul “ECOBITES (Edible Eco Friendly Biodegradable Tableware Banana Stem & Tofu Dregs)."
Tim ECOBITES berhasil menjadi tim PKM-K dari FBS UNESA pertama kali lolos didanai pusat. Tri Edliani berharap, agar produk ECOBITES bisa memanfaatkan nilai jual dari produk ini terutama untuk mengatasi plastik. Kesadaran terkait produk harus ditingkatkan agar bisa lebih mengenal terkait dengan tujuan utama produk tersebut.
Saat ini produk ECOBITES telah dipasarkan hingga di wilayah luar Jawa seperti Sumatera Barat, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, dan NTT. Agar produk ECOBITES bisa dikenal luas oleh masyarakat, memberikan manfaat tidak hanya lingkungan tetapi juga kesehatan, ekonomi, pendidikan. Aisyah bertekad menggandeng mitra ke depan.
Tim ECOBITES terdiri dari Aisyah Al Khumaira sebagai ketua tim, dan anggota yang terdiri dari Nazilatul Alfi Nuri, Sabrina Mutiara Sari, Putri Wulan Septiani, dan Muhammad Azhar Adi Mas’ud.[*]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam*
Foto: tim PKM-K FBS UNESA