11 November 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Masa pandemi Covid-19 mengakibatkan kegiatan berwirausaha mengalami banyak tantangan. Satu sisi, hal ini dapat mengembangkan sektor kewirausahaan ke arah digital dalam ekonomi kreatif. Namun, tidak sedikit tantangan di era disrupsi ini malah membuat pelaku wirausaha gulung tikar.
Sehubungan dengan itu, program studi Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Surabaya mengadakan Kuliah Tamu Milenial Berwirausaha pada Rabu, 10 November 2021. Kegiatan ini dilakukan untuk membangun serta menguatkan mental pelaku wirausaha dalam menjalankan usaha dengan segala tantangannya, terutama generasi milenial.
Dengan mengangkat tema "Membangun Mental Berwirausaha Bagi Generasi Milenial Guna Bersaing di Sektor Ekonomi Kreatif Indonesia" kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yang banyak bergelut di dunia wirausaha, yakni Hijrin Fithroni, S.Or., M. Pd., Ketua Divisi Bisnis Usaha Satuan Pengembang Bisnis Unesa dan M. Nauval Syaudin, S.E, Owner CV. Nauval Pustaka. Mereka didampingi moderator, Raya Sulistyowati, S.Pd., M.Pd.
M. Nauval, Alumni FEB Unesa ini menyebutkan, modal awal dalam berwirausaha adalah mental yang kuat dan mindset untuk berkembang. Menurutnya usia milenial adalah momentum yang pas untuk memulai usaha. "Karena setiap berwirausaha selalu mempunyai jatah rugi, jatah gagal. Mulailah usaha sedini mungkin, hingga jatah gagalmu habis," ujarnya sembari menceritakan pengalamannya.
Lebih lanjut, dalam menjalankan usaha miliknya yaitu penerbitan buku anak usia dini, Nauval pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta. Namun, semua itu berhasil ia lewati karena ia memiliki kegigihan serta kemampuan membaca peluang untuk terus berinovasi.
"Membaca peluang dan berinovasi sangat penting dalam berwirausaha, apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Selain itu bekerja keras, berpikir yang optimis, motivasi dan dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting untuk membangun mental dalam berwirausaha, apalagi ketika usaha sedang mengalami kerugian," terang Nauval yang kini juga bekerja di PT Ragam Kreatindo, sebuah perusahaan di bidang kreatif produksi album kenangan sekolah.
Di samping itu, Hijrin Fithroni, mengatakan saat ini Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar di sektor ekonomi kreatif. Dosen Fakultas Ilmu Olahraga UNESA ini menyebutkan, ekonomi kreatif ini memiliki berbagai subsektor yang patut dikembangkan, di antaranya fotografi, fashion, arsitektur, seni, penerbitan, film hingga desain.
"Memanfaatkan peluang di sektor ekonomi kreatif kuncinya adalah pelaku ekonomi, terutama generasi milenial. Meraka hidup di era yang serba digital, sehingga lebih mudah dalam menuangkan ide-ide kreatif seiring berkembangnya zaman," ungkapnya.
Ia juga memberikan dukungan kepada generasi milenial yang akan memulai maupun yang sedang menjalankan usaha. Dalam berwirausaha seseorang harus mampu membaca peluang dan memanfaatkan teknologi. Selain mengikuti tren, seseorang juga bisa menciptakan tren dengan membangun komunitas usaha atau menjalin kerja sama dengan influencer. "Manfaatkan sosial media seperti Instagram, Facebook dan marketplace. Karena setiap produk ada masanya, dan setiap masa ada produknya," terangnya. (meds)
Reporter: Meilinda
Editor: @zam*