19 May 2021


Unesa.ac.id, Surabaya-Pengumuman hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tinggal menghitung hari. Sesuai jadwal akan diumumkan secara nasional pada 14 Juni 2021. Nilai UTBK selain menentukan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), juga dapat digunakan untuk mendaftar di jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) atau jalur mandiri.
Menyambut pengumuman UTBK dan pembukaan pendaftaran SPMB di Unesa pada 14 Juni 2021 mendatang, ada baiknya peserta memperhatikan beberapa tips memilih jurusan yang tepat dan strategi menembus persaingan jalur SPMB 2021 di Unesa.
Dr. Sukarmin, M.Pd, ketua Satuan Admisi Unesa mengatakan, yang paling penting dan pertama adalah peserta perlu menentukan jurusan atau prodi apa yang akan dipilih. Menurutnya, pemilihan jurusan atau prodi tidak bisa sembarangan, tetapi harus didasarkan pada pertimbangan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih prodi. Pertama, prioritaskan prodi yang paling diminati dan peserta memiliki kemampuan di prodi itu. Contoh, jika merasa punya kemampuan dalam komunikasi, jurusan komunikasi bisa jadi pilihan. Jika merasa minat dengan psikologi, tentu prodi psikologi bisa jadi pertimbangan.
Kedua, pertimbangkan nanti setelah kuliah peserta bercita-cita kerja di bidang apa. Jika hendak menjadi guru, tentu pilihannya adalah jurusan-jurusan kependidikan atau keguruan. Jika bercita-cita menjadi desainer atau illustrator, jurusan desain komunikasi visual (DKV) di Unesa bisa jadi pertimbangan.
Ketiga, identifikasi jurusan yang diminati itu apakah termasuk jurusan favorit atau yang tingkat persaingannya tinggi. “Jika termasuk yang paling banyak peminatnya, persaingan tentu paling ketat, karena itu perlu persiapan yang matang jauh-jauh hari. Usaha yang baik biasanya akan memberikan hasil yang baik,” ujar Sukarmin.
Selanjutnya, peserta juga perlu memperhatikan beberapa tips menembus persaingan jalur mandiri di Unesa. Pertama, cek keketatan prodi pilihan, bisa lewat media sosial official Unesa atau website resmi Unesa. Menurut Sukarmin, calon mahasiswa perlu mengetahui data keketatan tersebut, sebab sangat penting sebagai modal awal untuk menyusun strategi dalam memilih prodi yang diinginkan di jalur mandiri.
“Contohnya, ada dua calon mahasiswa dengan nilai UTBK yang sama. Mahasiswa A memilih prodi (misalnya daya tampung 25) dengan keketatan tinggi sehingga dia berada di urutan 28. Sedangkan Mahasiswa B memilih prodi lain (misalnya daya tampung 25) dengan keketatan sedang dan berada di urutan 17, maka mahasiswa B akan lolos dan mahasiswa A tidak lolos,” terangnya.
Kedua, sembari menunggu pengumuman hasil UTBK-SBMPTN, peserta diharuskan untuk tetap belajar dengan giat. Terus mengasah kemampuan lewat latihan menjawab soal-soal tes. “Manfaatkan soal-soal dan pembahasan jawaban yang sudah banyak tersedia di internet, tanpa tutor pun bisa, yang penting ada kemauan belajar dan latihan atau tidak, karena itu yang menentukan,” paparnya.
Ketiga, ketika nilai UTBK sudah diumumkan dan peserta dinyatakan belum lolos di jalur SBMPTN, peserta tidak boleh putus asa, tidak boleh menyesal dan harus terus berjuang, masih ada kesempatan di jalur Mandiri. Segera daftar lagi di jalur SPMB non tes atau jalur tes, sesuaikan dengan tingkat ketetatan dan nilai UTBK.
Keempat, pada tahap seleksi jalur mandiri, pelajari dengan teliti aturan-aturan yang ditetapkan panitia seleksi dan kuasai materi-materi yang diujikan atau dites bagi peserta yang mendaftar di jalur tes. “Intinya, semua hasil ditentukan oleh ikhtiar peserta. Semakin baik, matang dan maksimal usahanya, makin baik pula hasilnya dan keberuntungan itu lahir dari situ,” ujar Sukarmin. (Humas Unesa)