18 November 2020


Unesa.ac.id, Surabaya- Sebanyak 10 peserta lolos tahap kedua lomba desain motif batik Unesa dalam rangka Dies Natalis Unesa ke-56. Selanjutnya, para peserta yang lolos tersebut akan mengikuti tahap penilaian kedua pada Jumat 20 November 2020 dengan melakukan presentasi terkait karyanya.
Kesupuluh peserta yang berhasil lolos tersebut terdiri atas 7 mahasiswa Unesa, 1 mahasiswa Universitas Negeri Malang, 1 siswa SMP dan 1 siswa SMK. Ketujuh mahasiswa Unesa yang berhasil lolos adalah Haniyfatul Widad dengan judul karya Buketan Unesa, Rani Puspita Gaya Puji P dengan judul karya Ngombak Geni, Ellyza Nuzul Syafitriani denga judul karya Batik Tabebuya Unesa, Aprilia Awanda Putri dengan judul karya Batik Unesa Ayam Bekisar, Drina Vilaruka dengan judul Batik Unesa Jaya, Johan Ferdiansyah dengan judul Batik Ilmu Luhung, Nur Aini Farida dengan judul Bunga Unesa.
Peserta lain yang berhasil lolos adalah Aidatus Salsabila dari SMP Muhammadiyah 14 Karangasem Paciran Lamongan dengan judul karya Motif Batik Unesa, Cindhe Kirana dari Universitas Negeri Malang dengan judul karya Sidomukti Unesa dan Kusuma Rini Pelangi dari SMKN 5 Jember dengan judul karya Di Atas Unesa.
PIC Lomba Desain Motif Batik Unesa, Inty Nahari, S.Pd, M.Ds mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengirim karya sebanyak 179 sejak pendaftaran dibuka 20 Oktober hingga 15 November 2020. Dari jumlah tersebut, setelah dilakukan tahap penilaian tahap pertama oleh tim juri dengan melihat dari berbagai aspek desain pada 17 November 2020, terpilih 10 desain yang berhak lolos ke tahap penilaian kedua.
“Dari 10 desain yang lolos tersebut akan dipilih 5 desain terbaik yakni terbaik 1,2,3,4 dan 5. Mereka akan mendapatkan penghargaan dari Unesa,” paparnya.
Inty Nahari menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi fokus penilaian dalam lomba desain motif batik Unesa tersebut. Di antaranya, kesesuaian dengan tema, beauty (keindahan motif secara keseluruhan), creativity (keunikan dan pemunculan ciri khas batik Unesa), Unity (komposisi motif dan pewarnaan) dan usability (keterpakaian atau kemungkinan penerapan desain dengan teknik batik tulis dan atau cap).
Untuk diketahui, ada tiga juri yang dilibatkan dalam kegiatan lomba tersebut. Mereka adalah Karsam, MA.,Ph.D, dosen Universitas Dinamika Surabaya yang juga seorang pengrajin dan pemilik salah satu gerai batik, Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn, dosen Unesa dan Dra. Urip Wahyuningsih, M.Pd, dosen Unesa. (sir)