27 October 2020


Surabaya, unesa.ac.id - Universitas Negeri Surabaya mengenalkan permainan ketapel secara luas melalui sosialisasi Kejuaraan Ketapel tingkat Nasional dalam “National Slingshot Virtual Championship”, Sabtu (24/10).
Perlombaan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) dan Dies Natalis Unesa ke-56. Peserta berasal dari berbagai daerah di luar Jawa Timur seperti Jawa Barat dan Jakarta.
Seperti diketahui, ketapel atau plintheng dulunya merupakan salah satu senjata tradisional. Pecinta ketapel di Indonesia menjadikannya sebagai olahraga, dengan konsep peraturan-peraturan modern.
Ketua Pelaksana Kejuaran Ketapel Unesa, Dr. Purnomo, S.Pd, M.Kes mengungkapkan tujuan diadakannya sosialisasi dan lomba ketapel virtual ini, selain memperkenalkan ketapel ke masyarakat luas sebagai cabang olahraga, juga turut melestarikan permainan ketapel ke generasi milenial tidak hanya lingkup Unesa melainkan seluruh Indonesia.
Hal ini juga disampaikan oleh Dosen Olahraga Tradisional, Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes. Menurutnya, sosialisasi harus lebih disebarluaskan sehingga dapat melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah juga nasional agar berkembang lebih baik, bahkan hingga Internasional.
"Semakin rendah titik tumpunya, maka semakin tinggi jangkauannya,“ tambahnya sebagai ungkapan filosofis.
Sosialisasi yang dibuka langsung oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Olaharaga, Dr. Cahyo Dwi Kartiko, M.Kes. turut dihadiri pemateri yang berasal dari Bali dan telah lama bergelut di dunia Slingshot, yaitu Rian Rizani atau yang sering disapa Cak Ian.
Dalam materinya, ia memaparkan berbagai jenis dan teknik bermain Ketapel juga cara merawat karet ketapel.
"Karet ketapel kalau sudah molor sebaiknya lekas diganti, karena dapat mempengaruhi tarikan juga biar safety. Setelah pemakaian biasanya saya lap dengan kanebo, lalu disimpan, biar karet tetap bersih, tidak lembab dan terjaga dari keringat dan debu," ungkapnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan informasi perlombaan. Kali ini disampaikan Hary Gunawan, sebagai salah satu juri. Dalam kejuaraan ini, ada 2 kategori; pertama kelas Pro dengan Paper Target jarak 10m dan kedua kelas Pemula dengan Paper Target jarak 7m.
Masing-masing pemenang juara pertama akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,00 dan Rp 750.000,00. Hal yang perlu diperhatikan peserta adalah alas untuk paper target sebagaiknya memakai Karton daripada kardus, sedangkan untuk amo menggunakan Gotri yang berukuran 6 mili.
Adapun mekanisme perlombaan, peserta harus registrasi terlebih dahulu, kemudian mengirimkan video kepada panitia sampai batas pengumpulan sebelum tanggal 5 November 2020 di link yang telah diberikan.
"Video tidak boleh diedit, mulai dari awalan, tembakan dan hasil tembakan. Setelah shooting, peserta harus foto bersama paper target hasil tembakan,“ terangnya sembari menampilkan contoh video perlombaan. (meds/sir)