15 September 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Prodi Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi FakultasI lmu Olahraga Unesa menggelar webinar dalam rangka ‘Hari Olahraga Nasional’ yang bertema Kebijakan Olahraga Rekreasi dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional di Masa Adaptasi Kehidupan Baru.”
Acara yang dibuka Dekan Fakultas Ilmu Olahraga, Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes ini menghadirkan empat narasumber yakni Dr. Ir. Hetifah S., MPP, Dr. Raden Isnanta, M.Pd, Jeffrey W Thompson dan Cheah Hon Foong, BA, MA, PhD.
Jeffrey W Thompson, CEO Inspire Sport Group International Sport Science Douglas College menyampaikan bahwa pendapatan utama bisnis olahraga berasal dari tiga sumber yakni penyiaran (penjualan hak media, komersial (sponsor dan kemitraan iklan), dan pendapatan saat hari pertandingan (tiket dan keramahan).
Adanya pandemic Covid 19 ini, terang Jeffrey telah memaksa liga organisasi olahraga professional untuk melihat bagaimana melakukan bisnis di semua kategori ini. Karena pandemic Covid 19 juga membuat pendapatan dalam liga olahraga menurun.
Cheah Hon Foong, BA, MA, PhD, yang berasal dari China mengatakan bahwa ada perubahan besar-besaran di China akibat pandemi Covid-19, termasuk di bidang olahraga. Kegiatan-kegiatan olahraga besar dibatakan atau ditunda hingga situasi terkendali.
“Sekolah tatap muka diubah menjadi siaran langsung melalui TV. Selama karantina, semua aktivitas olahraga dilakukan di rumah masing-masing,” kata akademisi Shanghai University of Sport, China, Cheah Hon Foong.
Meski olahraga luar ruangan menurun, ada beberapa bisnis olahraga lain yang justru meningkat. Lockdown, misalnya, menambah permintaan untuk siaran TV, acara olahraga dan penggunaan internet untuk membunuh kebosanan di rumah.
Dr. Ir. Hetifah S,MPP, Wakil Ketua Komisi X DPR RI mendorong peningkatan di bidang pendidikan dan kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta keperpustakaan terutama di daerah pemilihannya (Kalimantan Timur).
Ia menjelaskan tentang olahraga rekreasi yang merupakan solusi dalam pembudayaan olahraga, tanpa mengecilkan pentingnya olahraga prestasi. Sebagai contoh, jumlah seluruh atlet lari di Indonesia jika dibandingkan dengan peserta FUN RUN dalam sekali event (ribuan peserta), tentu lebih banyak peserta FUN RUN. Semakin banyak orang berpartisipasi dalam olahraga rekreasi maka akan berpengaruh kepada pembangunan negara.
Sementara itu, Dr. Raden Isnanta, M.Pd mengatakan bahwa olahraga rekreasi ditujukan untuk membangun bangsa yang sehat lahir batin, atau sehat jasmani dan rohani. Timbulnya masyarakat yang kurang gerak dan bergantung dengan gaya hidup serba gadget merupakan salah satu masalah dalam olahraga. Padahal sebenarnya olahraga itu adalah investasi kebugaran untuk masa tua nanti.
“Keadaan yang terjadi pada masyarakat nyatanya masih jauh dalam kata hidup ideal. Kondisi yang baik atau ideal ialah mengharuskan 70% lebih masyarakat Indonesia harus dalam keadaan bugar, dengan angka partisipasi olahraga sebesar 80%. Sedangkan keadaan saat ini, hanya sekitar 24% masyarakat Indonesia yang bugar, dengan angka partisipasi olahraga baru mencapai 34%,” tandasnya.(pai/sir)