13 February 2020


Unesa.ac.id – Surabaya, Masih terkait virus Corona. Kali ini, Unesa adakan kegiatan “Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Unesa dari Wuhan” (12/2). Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap dampak psikis yang diterima mahasiswa pasca masa inkubasi di Pulau Natuna imbas menyebarnya virus Corona selama mereka menjalani masa perkuliahan di Wuhan.
Diselenggarakan di Gedung T14, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FBS, Dr. Mintowati, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Drs. Mochamad Nursalim, M.Si., dr. Ananda Perwira Bakti, M.Kes., Vinda Maya Setianingrum, S.Sos, M.A., Dr. Diana Rahmasari, S.Psi., M.Si., beserta segenap tim trauma healing Unesa, dan juga beberapa orang tua mahasiswa Unesa yang sedang menjalani proses inkubasi di Pulau Natuna.
Mintowati menilai jika Unesa perlu melakukan kegiatan ini guna meminimalkan dampak psikis yang diterima oleh mahasiswa setelah proses inkubasi di Pulau Natuna usai. Terlebih mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Unesa.
Sementara itu, orang tua dari Natania, salah satu mahasiswa Unesa yang sebelumnya menempuh pendidikan di Central China Normal University (CCNU) Wuhan menjelaskan terkait kondisi yang dialami anaknya selama berada di Kota Wuhan. Mulai dari bagaimana kegiatan Natania bersama teman-temannya ketika virus Corona mulai mewabah, hingga proses evakuasi yang dijalaninya sampai pada ketika mereka harus menjalani proses inkubasi di Pulau Natuna. Menurut orang tua Natania, ini adalah fase terberat yang mereka alami, dimana mereka tetap harus bisa memberikan support kepada anaknya, sementara mereka sendiri dalam keadaan cemas. Keadaan tersebut semakin parah dengan maraknya portal-portal online yang memberitakan keadaan terkini terkait virus corona yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Menurut data kuisioner yang disebarkan tim trauma healing Unesa pada peserta sosialisasi terkait pemulangan mahasiswa setelah proses inkubasi di Pulau Natuna, jawaban yang diperoleh nyatanya beragam.
“Ada sekitar 60% yang menjawab 0-4 yang artinya kalian optimis dalam menyambut teman kalian, lalu ada sekitar 16 mahasiswa yang menjawab 5-12 yang artinya kalian takut atau memiliki kecemasan akan menyebarnya corona virus lewat teman kalian,” ujar Nursalim membacakan hasil kuisioner.
Terkait hal tersebut, dr. Ananda memberikan edukasi berupa pengenalan virus corona berdasarkan sisi medis serta tips dan trik menghindari virus corona. Sementara itu, dari sisi non medis (psikis), tim trauma healing menjelaskan ciri-ciri yang muncul ketika terserang virus corona.
“Yang terkena batuk flu belum tentu corona, dalam ilmu psikologi ada korelasi antara batuk flu dengan kejombloan loh,” ujar Diana sembari berkelakar.
Sebagai keluarga besar mahasiswa Unesa yang sedang menjalani inkubasi di pulau Natuna, hendaknya kita merangkul bukan malah menjauhinya. Unesa akan senantiasa memberikan dukungan untuk semua mahasiswanya yang sedang menjalani proses inkubasi. (nov/ay)