09 December 2019


Unesa.ac.id - Surabaya, Sistem penerimaan mahasiswa baru selalu menjadi polemik di kalangan masyarakat. Betapa tidak, masih banyak masyarakat yang merasa awam dengan sistem ini, terlebih pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru yang sejak tahun lalu sudah menggunakan sistem tes berbasis komputer yang dilaksanakan dalam beberapa sesi. Oleh karena itu, Unesa kembali melakukan sosialisasi sistem penerimaan mahasiswa baru guna memberikan penjelasan kepada sekolah, siswa, serta masyarakat agar bisa memahami betul bagaimana tahapan-tahapan yang harus dilalui selama melakukan pendaftaran.
Setelah melakukan sosialisasi di Madiun pada tanggal 5 Desember 2019 lalu, kini giliran Mojokerto yang mendapat jatah sebagai tuan rumah. Sosialisasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Puri dengan narasumber Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), Drs. Gatot Darmawan, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Ari Wahyudi, M.Si., Perwakilan dari Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum, S.Sos., M.A., juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas (plt) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto, Dra. Puji Hastuti, M.Si., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Puri, Suhariyono, S.Pd., M.Pd., Guru Bimbingan Konseling (BK) beserta perwakilan siswa dari sekolah SMA/SMK di Mojokerto, (7/12).
Dalam sosialisasi tersebut, selain menjelaskan terkait perbedaan sistem penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan tahun ini dengan tahun sebelumnya, Bambang juga menjelaskan sistem penerimaan mahasiswa di Unesa, khususnya pada jalur SPMB (mandiri). Ada beberapa jalur, sebut saja jalur prestasi di bidang olahraga, khusus anak yang telah memiliki prestasi olahraga tingkat nasional/internasional bisa memilih prodi yang sesuai dengan minat mereka, tidak harus di bidang olahraga, sementara untuk anak yang memiliki prestasi tingkat daerah, bisa mendaftar pada prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), di jalur keagamaan tersedia pilihan prestasi untuk jalur pesantren, tahfidz, dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), serta yang tidak kalah populernya adalah jalur bagi anak-anak disabilitas, yang sudah berjalan beberapa tahun ini di Unesa.
Bambang menjelaskan jika tahun ini, Kepala sekolah memiliki peran dalam menentukan siapa siswanya yang berhak mengikuti SNMPTN. Selain itu, tahun ini peserta bisa memilih satu dari tiga kategori tes, yakni saintek, soshum, dan campuran. Jika tahun sebelumnya peserta bisa mengikuti 2x sesi tes, tahun ini peserta hanya bisa mengikuti 1x sesi tes. Tes akan dilaksanakan dalam 14 sesi selama satu minggu. Hasil tes juga akan keluar serentak setelah semua proses UTBK selesai. Hal yang tidak kalah penting yakni, sekolah harus mendaftar akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) yang tersistem sebagai Single Sign On (SSO).
Sementara itu, Vinda menambahkan jika kepala sekolah memiliki peranan penting dalam menentukan siswanya yang eligible untuk mengikuti SNMPT, maka sebaiknya hal ini menjadi perhatian agar tidak terjadi kesalahan, sehingga kuota yang sudah disiapkan di PTN benar-benar bisa dimanfaatkan bagi siswa yang memang ingin masuk PTN, tentunya jalur SNMPTN atau yang lebih dikenal dengan undangan.
Melalui sosialisasi ini, Puji berharap pihak sekolah betul-betul bisa mengarahkan siswanya dengan baik, sehingga mereka bisa masuk dalam jurusan yang pas. Pun dari pihak siswa, diharapkan bisa benar-benar memilih jurusan yang pas, tidak sekadar ikut-ikutan teman sejawatnya.
“Kami dari sekolahan, dari SMA, kami hanya mempersiapkan kalian supaya kalian bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang terbaik. Tapi tetap sesuai dengan pilihan kalian, sesuai dengan passion kalian dimana, jangan ikut-ikutan teman, karena ini akan menentukan bagaimana kelanjutan anak-anakku nanti pada saat terjun ke masyarakat, harus bisa mengambil bagian terpenting di dalam memajukan Indonesia. Jadi pilihlah sesuai dengan pilihan kalian yang paling tepat,” ujar Puji. (ay)