09 May 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Tidak banyak mahasiswa seperti Dinda Ayuni Setiawan yang rutin menantang diri dan mengembangkan diri di berbagai kompetisi. Mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu sepanjang tahun lalu mengikuti 114 lomba. Dari Januari hingga Mei tahun ini, dia sudah mengikuti sebanyak 35 kompetisi.
Lomba yang diikuti perempuan asal Surabaya itu macam-macam. Mulai dari menulis puisi, poster, pantun hingga lomba photogenic. Tidak heran jika dia mengoleksi 12 juara pada tahun 2021 dan 8 kali juara lomba tahun ini. Karya Dinda sebagian masuk dalam kategori penulis favorit, ada yang masuk penulis terpilih, naskah inspiratif dan ada yang lolos dalam pembukuan ontologi ber-ISBN.
Prestasi Cipta Puisi
Dinda mengatakan, untuk lomba puisi pernah berkali-kali juara pada kompetisi yang berbeda. Dinda baru-baru ini juara 1 Lomba Cipta Puisi kategori umum tingkat nasional yang diselenggarakan HappyKids Competition pada 13 April 2022 yang diikuti sekitar 200 peserta. Kemudian juara 1 Lomba Puisi Kompetisi Kreatif Event ke-6 Tingkat Nasional yang diselenggarakan Competition Creative Online pada 02 April 2022 yang diikuti sekitar 200 peserta juga. Sebelumnya, pada Maret 2022 juara 2 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan Penerbit Jendela Sastra Indonesia dan bersaing dengan 1500 peserta.
Berdasarkan pengakuannya, Dinda punya cara sendiri dalam mencari inspirasi untuk menulis puisi yang di antaranya banyak membaca topik atau tema lomba yang akan diikuti. “Misalnya saya akan mengikuti lomba puisi bertema 'cinta', maka saya akan membaca 'Garis Waktu' karya Fiersa Besari. Dengan begitu saya bisa dapat banyak ide-ide dan diksi yang akan digunakannya dan menjadikan suatu karya yang memukau," katanya.
Prestasi Photogenic
Tak sampai di situ, Dinda juga meraih juara 1 lomba Photogenic Tingkat Nasional yang diselenggarakan Competition Creative Online pada 02 April 2022. Ia bersaing dengan 50 peserta dalam kompetisi tersebut. Kemudian, juga mengantongi juara 1 Lomba Photogenic Tingkat Nasional yang diselenggarakan Rumah Sastra Seni pada 10 April 2022. Ia berhasil mengalahkan sekitar 50 peserta lainnya.
Dinda mengakui bahwa dia memang hobi berpose di depan kamera. Hobinya itu lantas diseriusin dan diikutkan kompetisi. Bahkan, berkat karya berbasis hobinya itu, dia beberapa kali mendapat tawaran untuk menjadi model foto dalam katalog baju. "Lomba photogenic ini juga tak lepas dari jasa teman-teman saya yang jadi fotografernya. Teman yang mengajari dan membantu saya untuk berpose," bebernya.
Cerpen, Poster dan Pantun
Selain kompetisi di atas, Dinda menyingkirkan sekitar 100 peserta lainnya dan keluar sebagai juara 1 Lomba Cerpen Kategori Umum Tingkat Nasional yang diselenggarakan HappyKids Competition pada 13 April 2022. Cerpen merupakan ajang menulis yang Dinda tunggu-tunggu. Sama halnya dengan puisi, Dinda sering-sering membaca cerpen untuk menemukan ide yang akan ia torehkan dalam karyanya.
Dalam kompetisi yang sama, Dinda mendapat juara 2 Lomba Poster Kategori Umum Tingkat Nasional. Ide dari poster berawal dari hobi Dinda berfoto, akhirnya terbiasa untuk mengedit video, foto, dan poster untuk diunggah di instagram miliknya. Sebelumnya Dinda juga menjadi volunteer dan menjabat sebagai kepala ambassador di salah satu platform edukasi.
“Disana saya diharuskan untuk pandai mengedit video dan poster untuk kuis dengan tujuan menaikkan insight instagram dari platform itu. Berawal dari coba-coba mengikuti lomba poster dengan tema Berdaya Tanpa Malaria. Karya poster itu selain desainnya yang harus menarik agar eyecacthing, juga harus memuat informasi yang penting berdasarkan tema lomba yang nantinya ketika dibaca akan mudah dimengerti oleh pembaca,” jelasnya.
Dinda ternyata juga jago berpantun. Dia juara 1 Lomba Pantun Kompetisi Kreatif Event ke-6 Tingkat Nasional yang diselenggarakan Competition Creative Online pada 02 April 2022 yang diikuti 150 peserta. Untuk ide pantun, Dinda dari dulu suka mendengar orang berpantun, terlihat seru dan selalu bisa mencairkan suasana. Oleh karena itu, ketika akan membuat pantun, Dinda menentukan terlebih dahulu isinya baru sampirannya serta disesuaikan dengan tema pada lomba tersebut.
Semua lomba yang Dinda ikuti juga tak lepas dari dukungan orang tuanya. "Saya bersyukur, kedua orang tua saya selalu mensupport saya penuh dalam mengikuti lomba-lomba, dan memotivasi saya untuk lebih bisa melampaui batas dengan memegang kunci yakni konsisten,usaha yang tinggi dan lupa juga disertai dengan doa,” ucapnya.
Dinda mengaku belum puas. Ke depan, dia ingin bisa menjuarai lomba puisi di tingkat ASEAN hingga internasional dan menerbitkan buku antologi puisi solo. Dia juga ingin menjajal lomba essai dan karya tulis ilmiah. Karena itu dia terus belajar, banyak membaca dan berlatih serta sharing dengan teman-teman yang lebih berpengalaman. “Semoga bisa menguasai dalam bidang essai dan karya tulis ilmiah dan debat,” harapnya. Bidang debat juga menarik perhatiannya. (Humas UNESA)
Penulis: Madina
Editor: @zam*