27 February 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA - Mahasiswa Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Internasional bertajuk ‘Sengkuni 3’ yang berlangsung pada 25-29 Februari 2022 di Gedung T2 FBS, UNESA Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Pameran tersebut menampilkan sebanyak 66 karya yang lolos tahap kurasi dari 101 karya yang diterima panitia. Sengkuni 3 tidak hanya menjadi ajang pameran karya semata. Namun, juga dirangkaikan dengan beragam kegiatan seperti workshop, music performance, talkshow hingga performing art yang diikuti perupa dari berbagai daerah dan negara seperti Costa Rica, Thailand, hingga Livepool.
Chrysanti Angge, M.Sn., Ketua Jurusan Seni Rupa menyatakan bahwa pameran tersebut menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk bekerja sama menyatukan tenaga, waktu dan pikiran untuk menghasilkan sebuah mahakarya. “Kita hidup memang harus berkarya, berkarya tanda kita hidup dan menghargai diri sendiri sebagai karya sang Maha Pencipta,” ucapnya memotivasi.
Pameran tahun ini mengangkat tema ‘Adaptasi Faktual’ yang mencakup tiga aspek yakni eksistensi, fakta dan aktual. “Tema itu diambil dari keluh kesah teman-teman yang membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi di masa pandemi ini,” ungkap Ach. Soiful, Ketua Pelaksana.
Dari beragam karya seni rupa yang ditampilkan, terdapat satu karya yang menarik perhatian, letaknya berada di sisi kiri pintu keluar. Ukurannya 100 cm x 200 cm jenis Seni Kriya Logam milik perupa Zaki Kurniawan, Alumnus Jurusan Seni Rupa UNESA angkatan tahun 2014. Kriya logam yang menampilkan visual ular memakan rumput dan daun ini bercerita tentang pertaruhan hidup dalam tekanan.
“Mau tidak mau, kehidupan terus berjalan dari waktu ke waktu. Dalam karya tersebut terlihat karakter ular yang makan rumput dan daun, bagiku itu adalah hal yang tidak mungkin tapi bisa menjadi mungkin ketika kita berusaha berproses untuk diri sendiri dan orang lain,” ungkap Zaki.
Zaki berharap, pameran Sengkuni dapat terus berkembang dan menggaet lebih banyak perupa dan peserta dari berbagai negara. “Semakin banyak peserta, semakin banyak karya, semakin termotivasi kita dalam berkarya dan menghadirkan karya yang sarat makna dan pesan,” tuturnya. [Humas UNESA]
Penulis: Rifqi
Editor: @zam*