10 December 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) UNESA memberangkatkan para relawan untuk membantu korban bencana Erupsi Gunung Semeru. Acara pelepasan dipimpin Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, S.Pd., M.T., di Lobi Rektorat UNESA Kampus Lidah Wetan pada Jumat, 10 Desember 2021.
Suprapto mengatakan, berangkat ke lokasi bencana merupakan tanggung jawab sosial untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana di sana. Menurutnya, kepedulian harus digelorakan, rasa persaudaraan harus ditegakkan dan empati harus dikedepankan. “Kalau bukan kita yang saling membantu, siapa lagi, ini misi kemanusiaan,” katanya.
Ia berpesan kepada relawan agar tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan di lokasi. Tujuannya bukan hanya untuk menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga menyelamatkan semua. “Selamat bertugas dan menjalankan misi mulia,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua SMCC, Dr. Diana Rahmasari, S.Psi., M.Si., Psikolog menyampaikan, sebelum berangkat, para relawan sudah melakukan berbagai persiapan dan mendapat pembekalan. Di Lokasi bencana, tugasnya adalah untuk membantu petugas dalam proses evakuasi dan recovery di lokasi pengungsian. Selain itu, sesuai keunggulan UNESA, para relawan juga bertugas melakukan trauma healing untuk mempercepat proses pemulihan para korban.
Dari donasi yang masuk enam hari terakhir, dana digunakan untuk pembelian logistik yang dibutuhkan para korban. Aghus Sifaq, S.Or., M.P.d., Ketua Divisi Mitigasi Kebencanaan SMCC menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Seperti UKM Menwa, Himapala, UKKI, dan perwakilan dari berbagai fakultas.
Selain itu juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Bank BTN, Universitas Widyagama Lumajang, UIN Malang, dan beberapa PTN lain di Jawa Timur. “Tujuannya untuk membangun kolaborasi di lokasi,” ujarnya.
Reza Dwi Ramadhan, koordinator relawan menyatakan bahwa fokus utama dia dan timnya di lokasi adalah menghilangkan stress, kecemasan dan trauma para korban pascabencana. Sasarannya anak-anak dan umum. Khusus anak-anak, mereka memberikan psikoedukasi guna menghibur dan memulihkan psikologi.
Sementara untuk umum, terutama ibu-ibu juga diberikan semacaram trauma healing dan mitigasi kebencanaan. “Juga kami bagi bagaimana teknik urut anggota badan yang cidera akibat bencana juga buka posko salah satunya menyediakan pengobatan gratis,” terangnya.
Sebagian relawan tersebut, lanjutnya, baru saja pulang misi yang sama di Kepulauan Masalembu. Pulang dari sana, relawan kembali melanjutkan misi ke Lumajang. Dia berharap, bencana alam tersebut segera berakhir dan para korban lekas pulih dan kembali normal. [Humas UNESA]
Reporter: Lukman
Editor: @zam*