06 December 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-SDM perguruan tinggi tidak hanya bertugas memberikan kuliah di dalam kelas, tetapi juga harus turun lapangan guna menggerakkan masyarakat menuju pemberdayaan. Itulah yang dilakukan dosen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. Mereka, memberikan pelatihan budidaya tanaman teknik hidroponik kepada masyarakat di Desa Tulungrejo.
Pelatihan itu dilaksanakan pada September 2021 di lokasi mitra, Trust English School dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sampai Desember 2021 ini, tim masih memberikan pendampingan secara berkala. Ketua Pelaksana Kegiatan, Tri Hartutuk Ningsih,S.T.,M.T., mengatakan, pelatihan itu dikemas secara sederhana menggunakan metode PALS (Participatory Action Learning system) baik teori maupun praktek.
Mula-mula, warga diajarkan langsung membuat atau instalasi kerangka hidroponik sesuai kebutuhan. Kemudian, mendapatkan pelatihan budidaya tanaman mulai dari penyemaian bibit, pemindahan bibit dari tempat penyemaian ke wadah yang sudah diinstalasi, hingga cara pengukuran dan mengatur pH air yang cocok untuk setiap jenis tanaman. “Pelatihan sampai proses penanaman dan kami dampingi sampai proses panen. Program kami ini akan bertahap ke depannya,” ujarnya.
Untuk memudahkan warga, tim dosen juga menyediakan beberapa komponen hidroponik yang dipasang sendiri. Kemudian juga ada bibit dan beberapa bahan pengukur pH air. Tri Hartutuk Ningsih menambahkan, pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan warga dalam hal budidaya tanaman dengan teknik hidroponik.
Menurutnya, keterampilan tersebut perlu dimiliki masyarakat seiring semakin menyempitnya lahan pertanian. Selain itu, tidak semua masyarakat memiliki lahan yang cukup untuk menanam tanaman tertentu. “Dengan sistem penanaman seperti ini, warga bisa budidaya apa saja lahan terbatas,” ujarnya. “Lagian, tanam sayur kan bisa dilakukan di waktu senggang di sela-sela kesibukan,” sambungnya.
Dia berharap, lewat pelatihan tersebut, muncul geliat dan semangat warga dalam menanam sayuran hidroponik untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. Dengan begitu, kebutuhan keluarga bisa tercukupi dan tentunya lingkungan jadi asri dan sehat.
“Semoga dengan pelatihan ini ada peningkatan kemandirian pangan, masyarakat menerapkan hidroponik dengan bahan sederhana dari lingkungan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan harian rumah tangga, dan lebihnya dijual untuk meningkatkan jiwa wirausaha di tengah lapangan kerja sektor jasa yang turun pada masa pandemi covid 19 saat ini,” ucapnya. Dalam pelatihan itu, Tri Hartutuk Ningsih,S.T.,M.T tidak sendiri. Ia ditemi anggota tim yang terdiri dari Heru Ariizal. S.Pd.,M.M.,M.Pd., Aris Ansori, S.Pd.,M.T., dan Ika Nurjannah, S.Pd.,M.T. [Humas UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam*