Education Policy, Theories, and Trends in the 21st Century International and Israeli Perspective Oleh Khusnul Khotimah (Dosen Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)

Wawasan
dan pengetahuan tentang kebijakan pendidikan publik pada abad ke-21 ini
sangatlah diperlukan bagi yang menekuninya. Buku ini hadir melengkapi serial tentang topik
yaitu kebijakan pendidikan dan politik. Ada banyak buku tentang topik ini,
namun yang membedakannya dengan buku lain dengan topik serupa adalah bahwa buku
ini ditulis oleh seorang profesor dari Universitas Terbuka Israel (OUI). Berkovich
menjabat sebagai kepala Lembaga Penelitian untuk Analisis Kebijakan di OUI. Ia
juga menjabat sebagai anggota dewan redaksi Jurnal Internasional Manajemen
Pendidikan dan Kajian Internasional dalam Sosiologi Pendidikan. Banyak penelitiannya
berfokus pada aspek strategis dan mikro dari organisasi pendidikan terkemuka,
serta pada kebijakan, tata kelola, dan perencanaan pendidikan. Jadi sudah dapat
dipastikan bahwa penulis sangat kompeten dan ahli di bidang ini. Berikut adalah
detail dari identitas buku yang diresensi.
Adapun
identitas dari buku yang diresensi adalah sebagai berikut,
Judul Buku :
Education Policy, Theories, and Trends in the 21st Century
Sub Judul :
International and Israeli Perspectives
Penulis :
Izhak Berkovich
Seri : Policy Implications of
Research in Education
Volume :
12
Tahun terbit : 26 Januari 2021
Penerbit :
Springer International Publishing
Ebook ISBN : 978-3-030-63103-1
DOI :
10.1007/978-3-030-63103-1
Hardcover
ISBN : 978-3-030-63102-4
Series ISSN : 2543-0289
Cetakan :
1
Dimensi buku : 162 halaman
Topik : Educational Policy and
Politics
Harga Buku : berkisar Rp. 1.500.000 sampai Rp. 1.600.000
Seperti
yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa buku ini ditulis oleh seorang profesor
yang pakar pada bidang kebijakan pendidikan dan berkebangsaan Israel. Berkovich
juga telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Emerald/ EFMD Outstanding Doctoral Research Award
dalam kategori Kepemimpinan dan Strategi Pendidikan dan Penghargaan Cendekia
Berkembang dari AERA Educational Change
SIG. Tulisannya berjumlah lebih dari 60 artikel tentang kepemimpinan
pendidikan, etika, dan keadilan sosial dalam manajemen sekolah, emosi di
sekolah, politik dan pembuatan kebijakan dalam pendidikan, dan reformasi pendidikan
dalam jurnal bereputasi.
Buku
ini ternyata sangat nyaman dibaca karena penuturannya sederhana, terdiri dari 7
bab yang dipaparkan secara sistematis mulai dari pengantar tentang kebijakan
pendidikan, proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan,
faktor-faktor konstekstual, bahasan kontemporer masalah-masalah kebijakan pendidikan
di abad 21 dan solusinya, dan yang terakhir tentang pembahasan tentang
kebijakan pendidikan sebagai bidang keilmuan. Berikut adalah ihtisar dari
setiap bab dari buku ini.
Bab 1 Pengantar Kebijakan Pendidikan
Bab
ini sebagai latar belakang untuk pembahasan dua fokus utama buku ini: (a)
proses desain dan implementasi kebijakan pendidikan, dan (b) wacana kontemporer
tentang masalah dan solusi dalam sistem pendidikan. Dijelaskan pada awal abad
ke-20, pendidikan diterima sebagai sumber daya publik dasar, dan gagasan bahwa
pemerintah harus membentuk kebijakan yang memandu sistem pendidikan berakar.
Sejak saat itu, esensi negara, hubungannya dengan warganya, sifat dan luas
sistem pendidikan, dan kepentingan yang dikaitkan dengannya telah mengalami
banyak perubahan. Dalam beberapa dekade terakhir, sebagai akibat dari dominasi
globalisasi dan multikulturalisme yang tumbuh, pendidikan publik telah dibentuk
kembali, dan manajemen sistem pendidikan publik berubah. Bab ini dimulai dengan
penjelasan konsep dasar, seperti kebijakan dan kebijakan pendidikan, serta
konsep terkait, seperti perencanaan pendidikan. Selanjutnya, didefinisikan apa
itu pendidikan publik, membahas bagaimana periode sejarah tertentu
mempengaruhinya, dan berbicara tentang tren di era sekarang yang membentuknya. Buku
ini juga membahas ideologi kunci yang membentuk pendidikan, dan mengeksplorasi
bagaimana ideologi tersebut terkait dengan kebijakan pendidikan.
Bab 2 Proses Kebijakan: Desain Kebijakan Pendidikan
Pada
bab ini dijelaskan proses kebijakan adalah serangkaian peristiwa yang terjadi
ketika sistem politik menghadapi masalah publik, memeriksa pendekatan yang
berbeda untuk solusi masalah, mengadopsi satu pendekatan, mencobanya, dan
mengevaluasinya. Salah satu cara paling umum untuk menggambarkan proses
kebijakan adalah sebagai urutan peristiwa kronologis. Model seperti ini
biasanya berisi langkah-langkah kunci, seperti tahap identifikasi masalah dan
penetapan agenda, perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, adopsi alternatif
yang disukai, dan terakhir, tahapan implementasi dan evaluasi. Fokus bab ini
adalah pada kebijakan pendidikan yang berupaya memahami bagaimana dan mengapa
suatu masalah mendapat perhatian publik, dan mengapa solusi kebijakan tertentu
diterima. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini muncul karena pada waktu tertentu,
sejumlah besar masalah memerlukan perhatian pembuat kebijakan. Fokus pada
isu-isu tertentu dan bagaimana masalah ini dibingkai dalam wacana publik, serta
pada pemilihan solusi tertentu, juga terkait dengan aspek kekuasaan dan
karakteristik masalah di bidang pendidikan.
Bab 3 Proses Kebijakan:
Implementasi Kebijakan Pendidikan
Setelah
berfokus pada tahap pertama dari proses pembuatan kebijakan, dimana pembuat
kebijakan menentukan masalah dan menyusun prioritas pendidikan, selanjutnya
pada bab ini menarik perhatian pada tahapan proses selanjutnya, termasuk
implementasi dan evaluasi kebijakan. Penelitian tentang topik ini berfokus pada
instrumen yang digunakan oleh pembuat kebijakan, dan pengaruh instrumen
tersebut terhadap implementasi dan evaluasi hasil program kebijakan. Bab ini
fokus pada beberapa masalah yang berkaitan dengan implementasi kebijakan
pendidikan: (a) bahasan tentang cara pembuat kebijakan memilih instrumen
kebijakan dan menggunakan pengawasan untuk memastikan bahwa implementasi yang
ketat dari tujuan dilakukan; (b) kajian tentang bagaimana peserta dalam
implementasi kebijakan pendidikan di tingkat paling bawah dilibatkan dalam
pengembangan kebijakan yang diterapkan, dan bagaimana tindakan mereka membentuk
sifat kebijakan di tingkat kelembagaan dan nasional; (c) paparan tentang
berbagai fungsi yang dijalankan oleh evaluasi kebijakan; dan (d) terakhir
bahasan tentang cara di mana perubahan dan reformasi sistemik dalam beberapa
dekade terakhir telah menjadi strategi sentral dalam implementasi kebijakan
pendidikan.
Bab 4 Proses Kebijakan: Faktor
Kontekstual
Suatu
kebijakan pendidikan dirumuskan dalam lingkungan sosial tertentu yang dibentuk
oleh beberapa faktor kontekstual. Untuk dapat mendorong proses secara efektif
ke batasnya, pembuat kebijakan perlu menyadari faktor-faktor ini untuk memahami
konteks operasinya. Dalam bab ini dibahas tentang beberapa faktor kontekstual
yang disebutkan dalam literatur sebagai struktur pendidikan yang menantang dan
mempengaruhi fungsi sistem pendidikan, termasuk: (a) aspek ekonomi dan
demografi negara, (b) ciri budaya politik mengenai stabilitas dan derajat
korupsi sistem politik, dan (c) aspek budaya nasional dan kohesi sosial.
Bab 5 Wacana Kontemporer dalam
Kebijakan Pendidikan di Abad Kedua Puluh Satu: Masalah
Ditulis
dalam bab ini penilaian berbagai penelitian tentang desain kebijakan
pendidikan, implementasinya, dan berbagai faktor kontekstual yang relevan
dengan proses tersebut. Selain topik-topik ini, sebagian besar literatur
tentang kebijakan pendidikan secara ekstensif membahas masalah-masalah unik
yang terpaksa ditangani oleh sistem pendidikan saat ini. Masalah dalam sistem
pendidikan yang berkaitan dengan kegagalan struktural, proses, dan hasil
merupakan tantangan yang signifikan bagi pembuat kebijakan di seluruh dunia. Paparan
dalam bab ini membahas dua titik fokus. Pertama, tentang kondisi pendidikan
yang rapuh. Dalam wacana publik, permasalahan tidak dipersepsikan sebagai
masalah operasional yang perlu diselesaikan untuk perbaikan sistem, tetapi
sebagai kelemahan mendasar dalam pendidikan publik yang menggerogoti legitimasi
dan membutuhkan perubahan sistem secara menyeluruh. Kedua, bahasan secara
mendalam tiga jenis masalah utama yang sering muncul dalam diskusi para pembuat
kebijakan dan peneliti: (a) masalah yang berkaitan dengan struktur birokrasi
pusat sistem pendidikan dan kurangnya efektivitas yang diidentifikasi
dengannya; (b) masalah yang berkaitan dengan profesionalisasi yang tidak
memadai dari staf pengajar di bidang pengetahuan dan pelatihan; dan (c) masalah
yang terkait dengan ketidaksetaraan yang dirasakan yang diciptakan dalam sistem
pendidikan.
Bab 6 Wacana Kontemporer dalam Kebijakan Pendidikan di
Abad Kedua Puluh Satu: Solusi
Pada
bab sebelumnya, telah dibahas masalah utama dalam kebijakan pendidikan
kontemporer. Pada bab ini, dipaparkan solusi yang diusulkan untuk perbaikan
sistem pendidikan publik. Kedua bab ini terkait langsung karena, untuk sebagian
besar, cara mendefinisikan masalah dalam sistem pendidikan sesuai dengan solusi
yang diusulkan, dan ini sering didiskusikan bersama. Secara umum, empat jenis
solusi yang ditawarkan oleh pembuat kebijakan dan peneliti kebijakan untuk
masalah saat ini dalam sistem pendidikan: (a) solusi untuk mempromosikan
efektivitas sekolah, yang mencakup desentralisasi kekuasaan dan promosi elemen
pasar dan akuntabilitas dalam pendidikan; (b) solusi untuk mempromosikan
pengajaran sebagai suatu profesi, menekankan profesionalisasi pendidik melalui
perubahan dalam pelatihan dan pemilihan calon guru; (c) solusi untuk
mempromosikan kesetaraan, dengan fokus pada penciptaan kondisi sistemik yang
bertujuan untuk mempromosikan kelompok populasi yang kurang beruntung; dan (d)
solusi untuk mempromosikan kolaborasi antar lembaga, antara profesional, dan
antara profesional, siswa, orang tua, dan masyarakat. Dari keempatnya, sebagian
besar bab dikhususkan untuk membahas solusi untuk meningkatkan efektivitas
sekolah, karena saat ini, jenis solusi ini paling umum dalam wacana pembuat
kebijakan dan pendidik.
Bab 7 Kritik Kebijakan
Pendidikan sebagai Bidang Pengetahuan
Banyak
literatur tentang kebijakan pendidikan telah dikhususkan untuk memahami
faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan kebijakan pendidikan dan proses
implementasi kebijakan, mendefinisikan masalah utama dalam pendidikan, dan
mengeksplorasi berbagai solusi yang diusulkan. Bab 2, 3, 4, 5, dan 6 mengulas
masalah ini. Pada saat yang sama, muncul kesadaran bahwa pengetahuan kebijakan
pendidikan sebagian besar dibentuk oleh asumsi dasar dan metodologi yang
digunakan di lapangan. Dengan pengakuan ini, para peneliti menjadi semakin
kritis terhadap pengetahuan yang dihasilkan dan diperoleh dalam studi kebijakan
pendidikan. Bab ini menyajikan beberapa kritik penting dalam literatur tentang
asumsi dasar dan metodologi kebijakan pendidikan. Kritik fokus pada tiga aspek:
(a) bagaimana praduga peneliti dan konseptualisasi yang mereka gunakan
membentuk penelitian; (b) metodologi studi kebijakan komparatif; dan (c)
metodologi evaluasi program pendidikan. Bab ini merupakan rangkuman kritis yang
berupaya menstimulasi refleksi mendalam atas teori-teori dan temuan-temuan
penelitian terkait bidang kebijakan pendidikan.
Kelebihan Buku
Buku
ini memberikan gambaran yang sangat mudah dicerna tentang kebijakan pendidikan
publik. Penuturannya sangat sistematis diawali dengan pengantar tentang topik
dan diakhiri dengan bahasan yang berkaitan dengan penelitian yang sangat
penting terkait topik. Paparan buku ini dapat diikuti dan dinikmati oleh
pembaca yang baru menekuni dan yang sudah lama menekuni tentang topik. Bahasa
yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dipahami, tidak dijumpai istilah
yang terlalu sulit dalam bidang yang dibahas.
Buku
ini sangat komprehensif membahas tentang proses kebijakan pendidikan. Proses
kebijakan yang dibahas dalam paruh awal buku ini adalah tentang desain dan
implementasi kebijakan pendidikan. Disertai pembahasan tentang konteks budaya
yang melingkupi proses pengambilan kebijakan pendidikan publik. Buku ini
memberikan wawasan tentang kebijakan publik dan kebijakan pendidikan
berdasarkan studi dan sistem pendidikan yang ada di seluruh dunia. Buku ini
menawarkan meta-konseptualisasi masalah dan sekaligus menawarkan solusinya
dalam wacana kebijakan pendidikan publik. Buku ini menerapkan lensa fungsional
dan kritis untuk topik kebijakan pendidikan publik secara global.
Buku
ini membicarakan isu permasalahan yang jarang dibahas dalam wacana perbincangan
tentang pendidikan di tanah air. Antara lain, isu tersebut adalah kesenjangan
antara hasil penelitian dan kebijakan politik dalam bidang pendidikan. Buku ini
memberikan serangkaian wawasan berharga yang relevan dengan peneliti, praktisi,
dan pembuat kebijakan yang tertarik untuk memahami aspek multifaset yang membentuk
kebijakan pendidikan kontemporer.
Buku
ini menawarkan solusi atas masalah kontemporer dalam kebijakan pendidikan
seperti efektivitas dalam pendidikan, termasuk desentralisasi, akuntabilitas
manajerial termasuk menetapkan standar dan kurikulum inti, dan memperkenalkan
mekanisme evaluasi. Pada bab terakhir buku ini juga membahas kritik kebijakan
pendidikan sebagai bidang keilmuan, dijelaskan bagaimana asumsi dan
konseptualisasi membentuk cara berfikir dalam membuat kebijakan.
Kekurangan Buku
Pada
salah satu bab, membahas tentang permasalahan kontemporer yang menjadi bahan
diskusi para peneliti dan pembuat kebijakan publik di abad ke 21 sesuai
judulnya, namun aspek pendekatan historis juga dibahas pada buku ini, hal ini
sebenarnya merupakan kelebihan namun juga sekaligus sebagai kekurangan karena
gambaran khusus seperti apakah desain dan arah kebijakan pendidikan di masa
mendatang seharusnya juga mendapat porsi pembahasan, namun belum disampaikan
pada buku ini.
Saat
ini kita memasuki era disrupsi di segala aspek bidang kehidupan, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Era disrupsi ini harusnya juga menjadi
titik tolak pemikiran dalam merancang kebijakan pendidikan, namun di buku ini
isu tersebut kurang dibahas. Demikian pula dengan kondisi terkini yaitu masa
karantina pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia belum disinggung dalam
buku ini.
Dari
sisi pembaca di negara Indonesia, karena buku ini membahas permasalahan tentang
topik dalam konteks negara Israel yang jelas berbeda dengan konteks negara
Indonesia dengan multikulturalnya dan berbasis nilai-nilai Asia, sedangkan
negara Israel arah ideologinya lebih condong ke negara Amerika yang secara
politis juga menjadi mitra strategis sejak lama.
Kesimpulan
Buku
ini sangat bagus dan layak untuk dibaca terutama bagi yang mengamati dan
menekuni bidang kebijakan pendidikan nasional dan global. Ketika membaca buku
ini, dengan mudah kita dapat melihat bahwa penulis membaginya menjadi dua topik
utama yaitu tentang proses kebijakan, dan tentang wacana tentang kebijakan
pendidikan publik. Pengorganisasian buku ini memberikan lensa baru pada pembaca
untuk dapat lebih memahami dinamika dan konten pembuatan kebijakan pendidikan
saat ini. Buku ini juga menawarkan tinjauan luas tentang teori kebijakan publik,
ekonomi, demografi, sosiologi, sejarah, dan psikologi. Setiap babnya mencakup
pembahasan data yang berasal dari konteks internasional dan Israel sehingga
dapat menambah wawasan pembaca dari negara Indonesia. Buku ini memberikan
serangkaian wawasan berharga yang relevan dengan peneliti, praktisi, dan
pembuat kebijakan yang tertarik untuk memahami aspek multifaset yang membentuk
kebijakan pendidikan masa kini.