21 April 2021


Unesa.ac.id, Surabaya–Universitas Negeri Surabaya melalui SMCC bekerja sama dengan Puskesmas Made menyelenggarakan kegiatan vaksinasi tahap dua sebanyak 100 kuota untuk jajaran pimpinan Unesa di Gedung LP3M Unesa pada Selasa (20/4/2021).
Vaksinasi tersebut merupakan lanjutan dari vaksinasi tahap pertama yang sebelumnya diselenggarakan di Universitas Ciputra. Sama dengan yang diberikan pada tahap pertama, jenis vaksin yang diberikan untuk tahap kedua, yakni vaksin Sinovac.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. mengatakan bahwa meski sudah menerima suntikan vaksin tahap kedua. Namun penerapan protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat di lingkungan Unesa. Sebab, vaksin dan prokes merupakan perpaduan langkah maksimal yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19.
Ia menambahkan, selain vaksin dan prokes, juga perlu menjaga pola hidup bersih dan sehat. Mulai dari rutin berolahraga, istrahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Suprapto, S.Pd., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi kedua ini berjalan lancar dan aman. Sebab, memang sudah dipersiapkan secara matang. “Semuanya berjalan sesuai scenario sehingga tidak terjadi antrean,” ujarnya.
Suprapto berharap, seluruh civitas akademika Unesa yang sudah divaksin bagus imunnya dan baik pula imannya, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya, salah satunya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Lebih lanjut, Suprapto mengatakan bahwa jika tidak ada halangan maka pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada semester depan. Pembelajaran tersebut akan dilakukan secara hybrid atau perpaduan tatap muka dan daring. Tentunya, pertemuan tatap muka digelar dengan menerapkan prokes ketat.
Prof. Dr. Sarmini, M.Hum. dari FISH mengungkapkan bahwa vaksin tetap dijalankan tapi prokes tetap dijalankan pula. Tentunya, bagi Sarmini hal tersebut wajib mengingat sebagai dosen ia juga harus melayani mahasiswa dan juga pengembangan universitas yang membutuhkan koordinasi. Ia mengaku bahwa koordinasi melalui daring memang efektif, tetapi dalam segi substansi masih terbilang kurang meyakinkan. “Saya senang menyambut program vaksin ini dan semoga kita semua sehat dan seluruh masyarakat Indonesia lekas bebas dari pandemi Covid-19,“ tambahnya. (Hasna/Zam)