14 April 2021


Unesa.ac.id, Surabaya -Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini terasa berbeda. Sebab sebagian besar pelaksanaan UTBK bertepatan dengan bulan puasa Ramadan 1442 Hijriah. Mengikuti ujian saat puasa diperlukan kesiapan baik mental maupun fisik. Karena itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar ujian lancar dan puasa pun aman.
Menurut Muchamad Arif Al Ardha, S.Pd., M.Ed Dosen Fakultas Ilmu Olahraga Unesa, secara kesehatan, fisik yang prima perlu disiapkan secara matang jelang ujian. Salah satunya memenuhi asupan tubuh dengan makanan bergizi seimbang yang memenuhi unsur seperti seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan cairan.
Ia menambahkan ada tiga pedoman dalam memenuhi kebutuhan gizi yang baik untuk tubuh misalnya bahan makanan berasal dari sumber yang beragam. Berimbang maksudnya sesuai dengan kebutuhan, tidak lebih dan tidak kurang. Bergizi dan sehat berarti bahan makanan harus dalam kondisi baik serta aman dari bahan-bahan yang dapat membahayakan kondisi tubuh seperti pengawet dan juga pemanis buatan.
Selain itu, untuk menghindari dehidrasi selama bulan suci Ramadhan, setiap peserta UTBK yang berpuasa harus memenuhi kebutuhan air minum yang cukup, yakni minimal dua gelas air putih sebelum sahur dan satu gelas air putih setelah sahur.
“Konsumsi air putih yang cukup memiliki manfaat untuk mengedarkan nutrisi dan gizi ke seluruh tubuh, meregenerasi sel-sel kulit agar terlihat lebih muda, mencegah sembelit serta membantu mengeluarkan racun melalui urine dan keringat,” ungkap Ardha.
Selain itu, peserta juga perlu mengimbangi makanan yang bergizi dengan beristirahat yang cukup. Metode belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) perlu untuk dihindari menjelang pelaksanaan tes UTBK sehingga tubuh akan tetap terasa bugar selama mengikuti tes. “Kualitas tidur yang baik dapat diindikasi dari jam tidur yang tidak terpotong-potong. Selain itu, penting untuk mematikan lampu selama tidur agar tubuh memproduksi hormone melatonin yang dapat memicu rasa kantuk” ungkap Ardha.
Lebih lanjut, aktifitas fisik ringan seperti gerakan peregangan (stretching) juga dapat dilakukan untuk menambah kemampuan otak dalam menyerap oksigen yang diperlukan dalam proses berfikir. “Durasi yang cukup berkisar antara 20 – 40 menit setiap harinya” terangnya.
Dengan menerapkan tiga tips di atas, tubuh akan terasa fit dalam mengerjakan setiap soal yang diujikan dalam tes UTBK. Hal ini dikarenakan kebugaran tubuh terjaga. “Ada indikator untuk menentukan kebugaran tubuh, yakni ketika ketika kita beraktivitas seharian, di malam harinya kita tidak merasa letih atau ketika malam hari harus lembur, di pagi hari kita bangun tidak merasa capek” ucapnya. (Humas Unesa)