22 March 2021


Unesa.ac.id, Surabaya- Departemen Kerohanian Badan Eksekutif Mahasiswa (DK-BEM) Fakultas Bahasa dan Seni Unesa menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an pada Sabtu (20/03/2021). Kegiatan lomba bertajuk “Menciptakan Generasi Berprestasi dan Berjiwa Qur’ani” itu digelar secara virtual. Sebagai tim juri ada Agung Ari Subagio, M. Fil. I, dosen FBS dan Alfia Sari, S.Pd., alumni Unesa.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FBS Unesa, Syafiul Anam, Ph.D dalam sambutannya mendukung penuh penyelenggaraan acara MTQ. Menurutnya, lomba MTQ itu dapat menjadi ajang mengumpulkan dan mempertemukan mahasiswa yang memiliki talenta dalam bidang MTQ. Selain itu, juga dapat meningkatkan prestasi keagamaan mahasiswa, khususnya yang beragama Islam. Dia berharap, peserta terbaik dari MTQ itu dapat didelegasikan untuk mengikuti MTQ tingkat universitas dan bahkan ajang MTQ bergengsi lainnya.
Ada 10 macam lomba yang digelar dalam acara tersebut. Mulai dari lomba tartil, tilawah, sarhil, kaligrafi, debat bahasa Inggris dan Arab, hingga lomba hifdzil 5 dan 10 juz Qur’an. Selain itu, juga ada lomba desain aplikasi Al-Qur’an, dan karya tulis ilmiah Al-Qur’an. Ragam lomba tersebut diikuti oleh 42 peserta yang saling unjuk talenta dan mempersembahkan performa terbaiknya di depan para dewan juri.
Alda Setyawati, salah satu peserta lomba desain aplikasi Al-Qur’an menceritakan persiapannya mengikuti lomba. Dia dan temannya dari awal sudah berusaha maksimal dan memberikan yang terbaik untuk karyanya. Usahanya berbuah manis dan karyanya itu berhasil meraih juara satu dalam lomba tersebut. Tidak hanya Alda, peserta lomba lain pun memberikan upaya terbaik mereka.
“Tetap semangat untuk seluruh peserta lomba dalam berkarya dan memberikan upaya terbaik di setiap karya-karya dan performa di mana pun dan di event apa pun. Saya percaya, seluruh peserta memiliki talenta, kreativitas dan inovasi yang luar biasa dan itu bagi saya juga sebuah prestasi. Sekali lagi tetap semangat dalam berkarya,” pesan Dziky Hamdany, Ketua Pelaksana MTQ.
“Untuk peserta yang menjadi juara dalam lomba ini, juga tetap semangat dalam berkarya, jangan cepat puas dan tetap menjaga prestasi bahkan ditingkatkan ke tahap yang lebih tinggi. Peserta tidak hanya berprestasi di tingkat fakultas, tapi juga berani berproses dan berprestasi di tingkat universitas bahkan nasional,” pungkas Dziky. (Pai/Zam)