10 January 2021


Unesa.ac.id., Surabaya – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) dalam perancangan Grand Design Keolahragaan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, grand design keolahragaan nasional menjadi salah satu ujung tombak penting dalam pembaruan sistem keolahragaan nasional dari hulu sampai hilir. Melalui FGD, segala pokok permasalahan akan diperbaiki dan dikaji secara rinci oleh para pakar.
“FGD dirancang dan dikaji berulang kali untuk memastikan sistem yang tercipta mampu menghasilkan kemajuan dan prestasi olahraga di tanah air,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam pembukaan FGD Grand Design Keolahragaan Nasional pada Sabtu, (9/1/2021) di Hotel JW Marriot Surabaya.
Melalui perbaikan sistem dari hulu hingga hilir, pria kelahiran Gorontalo tersebut optimis finalisasi grand design segera disimpulkan dan menjadi arahan dalam membuat road map dan master plan yang berkaitan dengan anggaran. “Grand design diharapkan mampu mewujudkan kemajuan dan prestasi di bidang olahraga. Selanjutnya akan kita presentasikan ke Presiden Joko Widodo,” tegasnya.
Terselanggaranya FGD grand design keolahragaan, tidak sekedar membenahi sistem serta menajamkan bakat dan minat para atlit agar mampu menorehkan prestasi. Akan tetapi, sisi akademis juga perlu diperhatikan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menuturkan, olahraga memiliki peran penting dalam masyarakat. Bukan hanya kebugaran tetapi juga membangun karakter dan sportifitas dalam masyarakat. Melalui grand design, terobosan-terobosan baru diharapkan mampu mengubah sistem lama yang kurang optimal dalam membina potensi-potensi sedini mungkin.
Selama ini, lanjut Emil-sapaan akrabnya, kurikulum menjadi salah satu masalah dalam sistem keolahragaan. Standar pendidikan yang disamakan dengan siswa dinilai memberatkan para atlet. “Kurikulum pendidikan atlet masih kita optimalkan agar lebih fokus,” jelasnya.
Sementara itu Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes menilai, terselenggaranya FGD grand design keolahragaan mampu menyusun sistem dan program menggunakan arah yang terstruktur serta mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani. Dengan demikian, kemajuan dan prestasi di berbagai cabang olahraga mampu ditorehkan.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia olahraga sehingga perlu dipantau secara sistematis untuk memilih potensi terbaik. Menjadi 15 besar olimpiade merupakan salah satu target kita. Hal itu tidak mustahil dengan adanya grand design yang akan dikaji oleh figur-figur penting dalam dunia olahraga,” kata Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.
Disampaikan Cak Hasan-sapaan akrabnya, terselenggaranya FGD grand design tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seluruh panitia dan peserta melakukan tes swab, pembatasan peserta dan panitia, serta protokol kesehatan yang sudah di standarisasi. “Semua itu untuk mendukung terselenggaranya FGD ini dengan baik,” tandasnya.
Adapun rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama 3 hari, mulai Sabtu (9/1) hingga Senin (11/1) di Hotel JW Marriot meliputi FGD grand design olahraga prestasi, grand design olahraga rekreasi dan grand design olahraga pendidikan. Selanjutnya, hasil FGD dari 3 tema tersebut akan dipaparkan atau memasuki tahap finalisasi pada Minggu, (10/1).
Pengujian dilakukan dengan mengundang berbagai pakar dari berbagai pihak, diantaranya Forum Dekan Keolahragaan Indonesia, Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI), Asosiasi Magister Keolahragaan Indonesia (AMKORIi), Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) dan Perwakilan Dosen Keolahragaan Indonesia. (Humas Unesa)