18 December 2020


Unesa.ac.id, Surabaya- Pada (12/12) lalu, Mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Negeri Surabaya telah berhasil menggelar acara bertajuk WEFEST (Writing and Entertainment Festival) 2020. Digelar dengan dua konsep, yakni online melalui aplikasi Zoom Meeting dan juga secara offline di Food Junction, Grand Pakuwon, Surabaya, acara ini merupakan puncak dari serangkaian acara WEFEST 2020 yang sudah diadakan sejak tanggal 2 November lalu. Dihadiri dengan total lebih kurang 300 peserta yang tergabung dalam sesi online (zoom) dan offline (di Food Junction), acara ini juga menghadirkan Guess Star Virtual, seorang penulis ternama di Indonesia, Boy Candra.
“Apresiasi dari peserta sangat luar biasa. Selain berkompetisi, mereka juga merasa puas, sudah diberi kesempatan untuk berbincang dengan penulis nasional Indonesia. Selain itu, konsep hybrid yaitu online dan offline juga merupakan tantangan baru bagi kami, namun sangat menarik dan malah ketagihan karena Team Work nya bagus,” terang Rahmah Harliandini, Manajer dari WEFEST 2020.
WEFEST sendiri lahir dari mata kuliah Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition, atau yang lebih dikenal dengan MICE yang ada di prodi Ilmu Komunikasi dan diperuntukkan bagi mahasiswa semester 5. Rahmah menuturkan jika untuk membuat event semacan ini (wefest), pelaku dituntut untuk bisa survive dalam keadaan apapun, apalagi pekerjaan semacam ini memiliki potensi besar dalam industri ekonomi kreatif.
Dalam acara puncak kemarin, selain mempersembahkan Virtual Talkshow dengan Boy Candra, disana juga disediakan beberapa macam pagelaran sastra, seperti pembacaan puisi, musikalisasi puisi oleh Teater Institut Unesa, lalu ada Tari Saman, pembacaan sajak, penampilan akustik, dan juga Virtual Talkshow lainnya dengan tema Penerbitan.
Selain itu, yang juga ditunggu dalam acara puncak tersebut adalah awarding peserta perlombaan cerpen, puisi, dan quotes, yang mana mereka tidak hanya akan mendapatkan uang tunai, melainkan juga karya dari 10 peserta terbaik akan diterbitkan menjadi sebuah e-book.
“Semoga, WEFEST tidak hanya dianggap sebagai acara ceremonial belaka. Dan semoga, peserta dapat merasakan atmosfer berbeda ketika menjadi bagian dari WEFEST, dikarenakan memang konsepnya yang berbeda, kita juga menghargai karya peserta dengan menjadikannya sebagai sebuah pameran. Karena menulis bisa dituangkan dalam media apapun, dan satu hal lagi, bahwa semua orang itu bisa menulis,” ujar Rahmah. (Humas Unesa)