12 July 2020


Unesa.ac.id, Surabaya - Sahabat Psikologi Peduli Anak-Anak Berkebutuhan Khusus (SaPPA-ABK) Unesa mengadakan sharing sessions bertema “Mengenal Lebih Dekat Anak-anak dengan Brain Injury” melalui live instagram @sappaabk_unesa pada Minggu (12/7) pukul 13.00 WIB.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Alfina Laili mahasiswa jurusan psikologi Unesa menghadirkan narasumber Arif Rochman Saputro, S.Psi, terapis di Yayasan Peduli Cerebral Palsy yang juga alumni Psikologi Unesa.
Dalam penyampaian materinya, Arif Rochman memaparkan bahwa brain injury merupakan keadaan dimana otak mengalami cedera dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Penyebabnya, juga bisa bermacam-macam seperti kecelakaan, cedera saat berolahraga dan sebagainya.
Langkah awal untuk mengatasi brain injury, terang Arif Rochman bisa dilakukan dengan terapi. Selain itu, peran orang tua dalam penanganan juga sangat penting karena stimulus di tempat terapi belum cukup untuk meningkatkan dengan optimal.
Oleh karena itu, para orang tua penting diajari teknik-teknik terapi yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Namun, Arif menegaskan bahwa terapi ini bersifat tidak bisa memulihkan kembali tetapi berfungsi meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik melalui pelatihan-pelatihan tersebut dan menstimulasi otak agar berkembang.
“Untuk anak yang berkebutuhan khusus, yang menjadi kunci keberhasilan adalah peran orang tua. Jadi, sehebat apapaun terapi tetap yang menjadi kunci utama yakni orang tua dan orang terdekat,” ungkap Arif
Sementara itu, Satiningsih, S.Psi, M.Si, Pembimbing SaPPA-ABK berharapan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi anggota, terutama bagi mahasiswa psikologi dan mahasiswa lainnya di kala pandemi. (aida/sir)