15 June 2020


Unesa.ac.id, Surabaya - Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kegiatan seminar retrovokasi 2020 melalui whatsapp group pada Sabtu (13/6). Dengan menyusung tema ‘GEOMETRY’ Grow and Expand Your Communication Skill with Rhetoric and Advocacy.
Kegiatan seminar ini diikuti oleh 179 orang peserta dan dikhususkan untuk mahasiswa jurusan matematika Unesa. Pemberian sambutanyang pertama oleh ketua pelaksana Seminar Retrovokasi, Dian Pujianto, serta dilanjutkan pengantar oleh ketua HMJ Matematika, Panji Gesang Pamungkas, kemudian sambutan yang kedua dari pembina HMJ Matematika, yang diwakilkan oleh Dini Kinanti fardah, M.Pd. dan juga pengantar oleh ketua Jurusan Matematika, Dr. Raden Sulaiman, M.Si.
Pemaparan materi disampaikan oleh Ririn Nur Jannah, S.Pd. (Duta Batik Jurusan Matematika FMIPA Unesa dan Duta Pariwisata Guk Yuk Sidoarjo) dan Febri Rahman, S.Si. (Staf Bidang Organisasi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan).
Ririn Nur Jannah, dalam pemaparan materi retorika dan komunikasi menyampaikan bahwa komunikasi dan retorika ini satu kesatuan untuk beretorika dengan baik. Biasanya problem pertama mahasiswa sangat sulit beretorika adalah gugup berbicara di depan umum atau orang banyak.
“Hal pertama yang harus dilakukan adalah berani untuk keluar dari zona nyaman dan juga menerima tanggung jawab untuk berbicara di depan umum,” ungkap Ririn.
Sementara itu, Febri Rahman memaparkan terkait advokasi. Ia mengatakan yang harus disiapkan sebelum melaksanakan advokasi ada 4 hal, yakni mulai dari data, fakta, strategi dan persiapan lainnya.
"Menyampaikan aspirasi dalam advokasi harus secara elegan, karena dapat menjunjung tinggi kesopanan dan juga mahasiswa adalah orang yang intelektual," terangnya.
Dini Kinanti selaku perwakilan pembina HMJ Matematika menyampaikan retrovokasi tidak hanya diperlukan di ormawa saja, tetapi bisa juga diperlukan ketika terjun di masyarakat atau didunia kerja.
“Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan baik yang sudah terjun di organisasi mahasiswa (ormawa), ataupun organisasi masyarakat, misal karang taruna ataupun yang belum terjun sama sekali,” tutur Dini Kinanti. (aida/sir)