22 May 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus memberikan bantuan serta donasi berupa Alat Pelindung Diri (APD) kepada Rumah sakit maupun Puskesmas sekitar. Hal tersebut karena semakin hari, persedian APD yang dikenakan oleh tenaga kesehatan untuk menangani pasien infeksi virus corona (covid-19) semakin menipis. Di sisi lain, APD merupakan perlengkapan utama mereka dalam menghadapi, merawat, dan mengobati pasien covid-19.
Berawal dari curhatan teman yang juga seorang tenaga kesehatan di RSUD Dr. Mohamad Saleh Probolinggo yang sampai mengeluarkan biaya dan memproduksi APD sendiri, Diah Wulandari S.T, M.T., beserta tim yang terdiri dari Bellina Yunitasari, S.Si., M.Si., Dyah Riandadari, S.T., M.T., dan Andhi Sudrajat Widodo tergerak untuk membantu dengan memproduksi APD berupa face shield. Hal ini dipilih karena menurutnya, face shield merupakan salah satu APD tenaga kesehatan yang terbilang cukup sederhana dan mudah dibuat, namun bisa membantu memberi perlindungan bagi tenaga kesehatan pada bagian wajah.
“Berlatar belakang ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang memadai dan saya lihat beberapa perawat sampai menjual barang pribadi mereka untuk dana membuat face Shield, berawal dari kondisi seperti itu, mereka yang harusnya fokus menangani pasien malah harus sibuk membuat face shield untuk keamanan mereka sendiri,” ujar Diah..
Diah menjelaskan, dalam PKM covid-19 yang berlangsung mulai bulan April 2020 ini, face Shield yang sudah dihasilkan sebanyak lebih kurang 2100 unit.
“Persiapannya adalah menyiapkan bahan cover mika 0,5 mm, double tape, busa, karet elastis, gunting lem tembak, benang dan jarum” terangnya.
Sejauh ini, sebanyak 1500 unit face shield sudah didistribusikan Unesa ke beberapa Rumah Sakit melalui Unesa Crisis Center (UCC). Selain itu, adapula sebanyak 500 unit lainnya telah disalurkan juga pada RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo (Jl. Mayjend Panjaitan No 65, Probolinggo). Tidak hanya disitu saja, Diah menuturkan jika ke depan, rencananya produk face shield ini juga akan disalurkan ke Rumah Sakit di daerah sekitar Surabaya.
Diah juga menjelaskan bahwa produksi face shiled sendiri sebagian besar dilakukan di rumah masing-masing dan sebagian di Laboratorium Fisika Unesa. Meskipun dibuat secara manual atau hand made, Diah beserta timnya berharap jika face shield ini nantinya bisa memberi perlindungan keselamatan kepada tenaga kesehatan sehingga mereka bisa lebih fokus dalam melayani pasien.
Diah juga berpesan, “Sebagai masyarakat, kita bisa memberikan bantuan yang kita bisa. Bantuan dapat berupa uang, produk, pikiran atau tenaga. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (QQ/ay)