02 May 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Hari ini, 131 tahun lalu, tepatnya 2 Mei 1889, pahlawan nasional Ki Hadjar Dewantara lahir di tanah pertiwi. Peran pentingnya dalam perbaikan pendidikan bangsa Indonesia menjadikan hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati dari tahun ke tahun. Dalam perayaannya, semua kalangan masyarakat dan institusi berlomba-lomba menyemarakkan acara kelahiran tokoh pendidikan nasional itu.
Peringatan Hardiknas menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk merefleksikan kembali proses perjalanan dan pengembangan pendidikan Indonesia dari masa ke masa. Pada momentum kali ini, perayaan tidak semata bermakna menengok masa silam. Namun harus dipelajari dan dipahami dalam upaya perbaikan sistem pendidikan, sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, perayaan kali ini juga sebagai pintu pewarisan semangat perjuangan dari generasi ke generasi. Perjuangan sifatnya sustainable. Jika perjuangan pahlawan kala itu melawan penjajah dan menjadi pelopor pembentukan “pondasi” Bangsa Indonesia, maka dalam konteks sekarang, perjuangan itu diteruskan dengan beragam cara, salah satunya dengan inovasi-inovasi dalam peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan industri 4.0.
Perayaan momentum bersejarah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada kumpul-kumpul, pun tidak ada tawa ria bersama dalam bentuk lomba-lomba di ruang terbuka. Sebab, Bangsa Indonesia sedang diuji dengan adanya wabah virus corona yang menjangkit sebagian masyarakat Indonesia sejak Maret lalu dan mengharuskan untuk tetap di rumah saja atau fisical distancing-social distancing. Dalam konteks ini, meski perayaan dilakukan dengan model yang berbeda, namun kontennya harus tetap bermutu.
Belajar dari semangat para pahlawan kala itu, bahwa di tengah krisis pandemi, bangsa ini harus tetep optimis. Meski tidak bisa berkumpul dan bertatap muka, tapi teknologi informasi memberikan ruang kreasi dan inovasi. Entah itu dalam perayaan Hardiknas, maupun dalam peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan bangsa Indonesia. Efentifitas dan efisiensi yang ditawarkan teknologi harus betul-betul dimanfaatkan sebagai sarana eksplorasi sistem belajar dan pembalajaran sehingga dapat menjawab kebutuhan meski di tengah keterbatasan ruang seperti taun ini.
Oleh sebab itu, saat ini proses pendidikan dan seminar yang biasanya bertatap muka dilaksanakan dalam bentuk daring, begitu pula dengan rangkaian pemberkasan, haruslah dibuat sesederhana mungkin. Dalam hal ini, pendidikan daring harus memuat kesiapan mulai dari penyediaan server yang mumpuni, kuota internet yang memadai, serta kemampuan individu, baik dari pengajar maupun mahasiswa haruslah sudah dapat mengikuti fitur-fitur yang terkandung dalam sistem pengajaran daring. Inilah fungsinya secara berkala membiasakan siswa dan pendidik untuk mengkolaborasikan pertemuan tatap muka dengan penggunaan variasi metode pendidikan daring.
Meskipun ada beberapa kegiatan yang tak dapat digantikan dengan sistem daring, nyatanya pendidikan dengan menggunakan metode daring juga mendatangkan sejumlah manfaat, mulai dari penjajakan berbagai aplikasi pendidikan dengan segala macam kekayaan fitur di dalamnya, membuat sistem pendidikan menjadi lebih beragam, mengasah kemampuan penggunaan teknologi bagi siswa juga pengajar serta berbagai tugas yang biasanya hanya dapat ditampilkan di kelas, kini juga dapat diunggah pada media digital sebagai bentuk publikasi karya, menginspirasi pendidik di berbagai penjuru nusantara untuk berlomba memunculkan ide-ide tugas variatif agar siswa semakin handal dalam menunjukkan kreatifitasnya. Dengan penampilan karya di media mainstream ini menjadi bekal pelatihan bagi siswa dalam membuat portofolio yang layak diterbitkan.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memahami pentingnya percepatan dalam menyusun metode pendidikan di tengah pandemi ini. Unesa mewujudkan hal tersebut dengan mengubah sistem kuliah tatap muka menjadi daring hingga akhir semester genap guna menaati himbauan pemerintah dalam melaksanakan social distancing juga physical distancing. Sejak lama, perancangan kuliah daring menjadi solusi alternatif yang digunakan pengajar untuk mahasiswa kala tak dapat melakukan tatap muka melalui pembuatan kanal vi-learning Unesa. Berbagai fitur disediakan secara lengkap, sehingga kebutuhan tatap muka dapat tergantikan melalui portal ini. Dimana akses daftar hadir tercatat secara sistem, pengumpulan tugas dengan pencatatan waktu yang akurat serta penyediaan materi oleh dosen dengan berbagai program yang dapat dieksplorasi oleh dosen serta yang terpenting mudah digunakan bagi mahasiswa maupun dosen.
Langkah selanjutnya adalah menunda pelaksanaan wisuda dan mengubah kebijakan pembuatan tugas akhir dari skripsi menjadi penulisan artikel ilmiah. Segala perubahan sekali lagi semata-mata ditujukan sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga keamanan bersama.
Tak hanya memuat program pendidikan untuk internal. Berbagai program pun mulai dirancang Unesa sebagai pertanggung jawaban institusi perguruan tinggi negeri untuk menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, Unesa membentuk sebuah lembaga yang khusus menangani pencegahan wabah Corona bernama Unesa Crisis Center (UCC). Beberapa hal yang dilakukan UCC meliputi, pembuatan masker, alat pelindung diri, dan hand sanitizer. Tidak berhenti disitu, UCC juga bertugas membagikan produk yang dihasilkan kepada petugas medis selaku garda terdepan yang berjuang melawan pandemi serta masyarakat yang membutuhkan.
Menyadari adanya kekayaan Sumber Daya Mahasiswa (SDM) yang mumpuni dari berbagai disiplin ilmu menjadi keyakinan bagi Unesa untuk melibatkan mereka dalam proses produksi ini. Selain itu, UCC juga menyediakan layanan untuk masyarakat yang membutuhkan dengan menyediakan jasa dokter juga psikolog yang ahli di bidangnya sebagai sarana konsultasi masyarakat yang terdampak pandemi. Inisiatif ini hadir sebagai bentuk keyakinan Unesa, bahwa suasana yang terasa sulit di tengah pandemi ini akan terasa jadi lebih baik apabila sesama insan kita saling berbagi pertolongan dan solusi untuk memecahkan setiap permasalahan.
Unesa sebagai kampus pencetak guru bangsa juga menjadi inovator dalam membangun karakter penerus bangsa sesuai dengan misi Unesa, “Unggul dalam Kependidikan, Kukuh dalam Keilmuan”, yang mana juga menerapkan praktik pendidikan dalam bentuk konten yang dapat menjadi sarana informasi sekaligus hiburan bagi masyarakat. Hal dituangkan dalam media sosial UCC. Terdapat update informasi tentang perkembangan corona di Jawa Timur, tips pencegahan penularan virus corona, kiat self healing untuk meredakan psikosomatis serta terdapat partisipasi konten dari mahasiswa, seperti cover sibi sebagai pembakar semangat bagi tenaga medis yang tengah berjuang melawan Virus Corona.
Selain itu, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., juga menginisiasi penciptaan senam sehat yang dapat dipraktikkan bersama keluarga. Meskipun gerakannya sederhana namun dapat menjadi rekomendasi aktivitas fisik yang menyehatkan. Keunikan dari senam ini adalah dapat menyulap alat-alat rumah tangga menjadi alat pendukung kegiatan olahraga, sehingga menjadi alternatif ampuh untuk membantu tubuh tetap sehat serta memproduksi hormon endorfin yang berguna untuk melawan stress, sehingga memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan bakteri juga virus yang menyerang sistem imun tubuh.
Di tengah pandemi corona ini, distribusi informasi dalam dunia pendidikan tidak hanya terproses dari dosen-mahasiswa, maknanya lebih luas dari itu, karena di masa ini baiknya setiap bidang ilmu yang telah dipelajari harusnya mampu diaplikasikan ke berbagai sektor guna memecahkan permasalahan di masyarakat sebagai wujud perjuangan sivitas akademika Unesa dalam melawan virus corona.
Variasi penerapan pendidikan ini sebagai partisipasi Unesa dalam peringatan Hardiknas untuk tetap memberikan pengajaran dan teladan dalam dunia pendidikan juga berkontribusi nyata dalam pembangunan serta pemenuhan kebutuhan masyarakat. Unesa percaya bahwa dengan semangat perjuangan dalam kebaikan, kita dapat menyambut dunia pendidikan baru pasca pandemi dengan suasana dan segala sesuatu yang menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Humas Unesa)