31 March 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Mewabahnya COVID-19 di Indonesia khususnya di Jawa Timur melatarbelakangi Confucius Institute (CI) yang merupakan Pusat Bahasa Mandarin (PBM) Unesa di Jl. Dr. Moestopo ikut andil dalam mendukung Unesa mencegah penyebaran COVID-19. Bentuk dukungan tersebut diimplementasikan dengan mendonasikan 10.000 masker pada Jumat (10/03) lalu, serta 8 alat pendeteksi suhu tubuh (Infrared Thermometer Gun) pada Kamis, (26/03). Donasi tersebut diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd.
Drs. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D., selaku Direktur CI pihak Unesa mengatakan jika CI termotivasi untuk turut mendonasikan masker dan Infrared Thermometer Gun karena Unesa dengan sigap mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan membentuk Unesa Crisis Center (UCC) serta mengeluarkan Surat Edaran tentang Prosedur Operasional Standar bagi para sivitas akademika. Alasan lainnya adalah karena CI masih merupakan bagian dari Unesa.
Donasi tersebut merupakan hasil komunikasi dari Xiao Renfei, selaku Direktur CI pihak China dibantu oleh Zhang Fang dengan para alumni CI, orang tua, wali, dan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menggalang kepedulian terhadap pencegahan penyebaran COVID-19, dalam hal ini yakni bagi sivias akademika Unesa.
Setelah COVID-19 menyebar di Indonesia, Xiao Renfei, Zhang Fang, dan Slamet mencoba untuk mencari Infrared Thermometer Gun untuk disumbangkan ke Unesa. "Kami sudah mencari dan menghubungi hampir semua toko peralatan medis di Surabaya. Namun hasilnya nihil. Begitu pula dengan pesan melalui online. Atas bantuan teman, kami dihubungkan dengan perusahaan, ternyata perusahaan ini menyumbangan alat-alat yang kami cari secara gratis," ujar Slamet.
Alat-alat tersebut awalnya akan dkirimkan oleh perusahaan terkait ke China untuk mengatasi penyebaran COVID-19, namun terkendala pada pengiriman. Karena Indonesia mengalami pandemik COVID-19, maka melalui CI barang tersebut dimanfaatkan untuk mengatasi pandemik di Indonesia.
"Selain dua barang ini, CI bersama Unesa telah memberikan sejumlah dana untuk membantu mahasiswa Unesa yang terisolasi di Central China Normal University (CCNU) di Wuhan bulan Januari lalu," tambah Slamet.
CI ingin membantu dan mendukung Unesa dalam mencegah penyebaran COVID-19. Perlu diingat bahwa pencegahan penyebaran virus dapat dilakukan dari lingkungan terkecil, misalnya keluarga, instansi, lembaga, dan perusahaan. "Kami berharap sumbangan berupa masker dan alat pendeteksi suhu tubuh (red: Infrared Thermometer Gun) dapat membantu Unesa dalam mencegah penyebaran COVID-19 di kalangan sivitas akademika Unesa dan masyarakat sekitar," tutur Xiao Renfei.
Sementara itu, sejak ditemukan 2 pasien positif terkena COVID-19, CI sendiri telah memutuskan agar semua guru dan staff mengenakan masker. Pada awal bulan Maret 2020, CI telah membeli 3 alat Infrared Thermometer Gun, 2 alat dipakai di kantor CI dan 1 alat di apartemen tempat tinggal para guru. CI juga telah menerapkan pendeteksian suhu tubuh bagi mereka yang masuk ke kantor dan saat guru-guru masuk apartemen. (lintang/ay)