06 August 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Pemerintah terus mendorong SMK untuk menerapkan Project Based Learning (PjBL) sebagai upaya menyiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja dan industri (DUDI). Model pembelajaran ini sudah banyak diterapkan di negara maju seperti Amerika Serikat.
Guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK, prodi S-3 Teknologi Pendidikan (TP) UNESA melaksanakan pelatihan penerapan PjBL yang diikuti puluhan guru SMK se-Kabupaten Gresik akhir Juli lalu. Kegiatan berlangsung di SMAN 1 Manyar Gresik.
Kaprodi S-3 Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut diberikan bekal mengenai PjBL, bagaimana merancang, menerapkan dan mengevaluasinya.
“Agar model pembelajaran ini efektif tentu guru-gurunya kita siapkan terlebih dahulu sehingga mereka benar-benar punya kompetensi dalam menerapkan PjBL sekolahnya masing-masing,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut peserta dilatih untuk mendesain PjBL hingga penyusunan modul ajar. Peserta juga langsung praktek mendesain dan menyusun PjBL yang dibimbing langsung pakar-pakar S-3 Teknologi Pendidikan UNESA.
Pada kesempatan itu, Prof Mustaji melatih peserta tentang konsep dan prinsip PjBL serta melakukan pendampingan penyusunan rancangan pembelajaran. Kemudian juga ada Hirnanda Dimas Pradana, M.Pd., yang melatih siswa dalam hal prosedur penyusunan rancangan pembelajaran PjBL.
Selain itu, juga turut hadir Prof. Dr. Rusijono, M.Pd., yang memberikan materi tentang pengembangan instrumen dan rubrik penilaian PjBL serta analisis materi dalam kurikulum yang relevan dengan PjBL disampaikan Dr. Bachtiar S. Bachri, M.Pd.
Guru Besar Teknologi Pendidikan UNESA itu menambahkan, PjBL merupakan model pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered) untuk melakukan suatu investigasi mendalam terhadap suatu topic. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman dengan pendekatan riset terhadap pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Model pembelajaran ini penting diterapkan di SMK. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam bentuk project; Siswa memperoleh pengetahuan baru dalam pembelajaran; dan membuat siswa aktif memecahkan masalah project yang kompleks dengan hasil berupa produk nyata.
Selain itu, juga meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola atau mengoperasikan alat atau bahan untuk menyelesaikan tugas atau project dan meningkatkan kemampuan kolaborasi antarsiswa dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
“Arah penerapan model pembelajaran ini sebenarnya melatih siswa menyelesaikan persoalan atau menjawab kebutuhan di sekitarnya lewat project. Hasilnya bisa berupa produk atau inovasi. Setelah mereka lulus nanti diharapkan sudah siap masuk di dunia usaha dan industri (DUDI),” terangnya.
Dia berharap, dengan pelatihan itu, para guru di Gresik mampu menerapkan model PjBL di sekolahnya masing-masing yang nantinya bisa mendorong sekolah atau siswa menghasilkan project atau produk yang benar-benar berangkat dari problem atau peluang di sekitarnya.
Kemudian, diharapkan juga para siswa SMK ketika lulus nanti sudah siap unjuk kemampuan di dunia usaha dan industri. Ini menjadi sangat penting mengingat Gresik termasuk kota Industri. “Tentu arahnya bukan hanya menyiapkan lulusan SMK untuk menjadi pekerja, tetapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Foto: Dokumentasi Tim