26 October 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya memiliki kemahiran berbahasa Indonesia guna memajukan dan melestarikan bahasa bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia mengadakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) pada Jumat (25/08/2019) di Gedung T4 dan T8 Unesa, Kampus Lidah wetan. Kegiatan yang diikuti sebanyak 100 orang peserta ini berkat kerja sama JBSI Unesa dengan Balai Bahasa Jawa Timur.
UKBI merupakan instrumen uji yang dirancang dan dikembangkan untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia lisan dan tulis penutur bahasa Indonesia. Uji tersebut mengukur keterampilan reseptif peserta uji dalam kegiatan membaca dan mendengarkan, serta pengetahuan dan pemahaman peserta uji dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia.
Uji bahasa Indonesia ini dapat dikatakan seperti toefl dalam bahasa Inggris, karena uji ini mencakup uji mendengarkan, merespons kaidah dan membaca. Skor yang diberikan memiliki pemeringkatan diantaranya skor Istimewa (725-800),Sangat Unggul (641-724), Unggul (578-640), Madya (482-577), Semenjana (405-481), Marjinal (326-404), dan Terbatas (251-325).
Sebagian peserta masih awam terhadap tes UKBI. Banyak mahasiswa hanya ingin mencoba untuk mengukur kemampuannya dalam berbahasa Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Novie. Mahasiswa semester 5 ini ingin mengikuti tes UKBI karena penasaran. “Saya merasa penasaran seperti apa tes UKBI ini, yang saya tahu untuk mengukur tes kemampuan berbahasa Cuma ada tes TEP bahasa inggris,” ujarnya. (esti/why)