30 August 2019



Unesa.ac.id, Surabaya - Peringkat Perguruan Tinggi didasarkan pada klasterisasi yang di rilis oleh Kementerian Ristek Dikti beberapa waktu lalu terus mendorong berbagai Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kinerja baik dari segi akademik, jumlah publikasi, sumber daya manusia, prestasi kemahasiswaan, kerjasama, dan lain-lain. Demikian halnya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mengundang sekitar 100 dosen untuk ikut menghadiri pemaparan dan sosialisasi penguatan kerjasama Perguruan Tinggi oleh R. Purwanto Subroto, PhD Kasubdit Kerjasama Perguruan Tinggi Dirjen Pembinaan Kelembagaan Kemenristekdikti di Kampus Unesa Lidah Wetan, Jumat (30/8/2019).
Acara dibuka oleh Drs. Sujarwanto, M.Pd Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama Unesa yang sekaligus memotivasi agar para dosen Unesa terus meningkatan kualifikasi dengan melanjutkan studi di luar negeri atau melakukan riset kolaborasi dengan luar negeri.
Dalam pemaparannya R. Purwanto Subroto menegaskan bahwa Perguruan Tinggi di Indonesia harus terus berupaya menguatkan kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Luar Negeri. Karena potensi untuk berkolaborasi di bidang riset dan pengembangan ilmu pengetahuan justru lebih banyak dilakukan karena jaringan (networking). Prestasi akademik memang masih berpengaruh, tetapi networking berpeluang bagus untuk bisa meningkatkan kerjasama.
Purwanto mencontohkan bahwa dalam bulan depan, pihak Kemenristekdikti akan menindakkanjuti kerjasama di Hiroshima Jepang dan itu atas peran serta para alumni-alumni yang sudah punya networking di Jepang. Selain itu, peluang beasiswa studi di luar negeri seperti LPDP saat ini seleksinya sangat ketat. Maka Perguruan Tinggi di Indonesia perlu memiliki MOU dengan perguruan tinggi di luar negeri dalam hal pertukaran dosen dan mahasiswa.
“Jika dosen dari Indonesia ingin studi lanjut di Eropa, tentu akan lebih mudah jika antara perguruan tinggi di Indonesia dan di Eropa sudah memiliki MOU", tegas Purwanto.
Program yang saat ini sudah berjalan diantaranya student exchange, student mobility, internship, dan research collaboration. Selain itu, Kemenristekdikti juga terus mendorong adanya program Dual Degree bagi mahasiswa dan dosen dengan sistem perkuliahan empat semester di Indonesia dan empat semester di luar negeri. Mereka akan mendapat dua gelar dan kesempatan riset kolaborasi dengan luar negeri.
Dalam kesempatan ini, dosen Unesa yang hadir adalah sebagian besar lulusan dari Universitas di luar negeri yakni dari Australia, Amerika, Jepang, dan Eropa. Mereka diharapkan akan bisa membantu membuka akses kerjasama dengan kampus mereka untuk pengembangan kerjasama di berbagai bidang pendidikan. (Vin/Why)