28 August 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Isak tangis warnai pelatihan Leadership gelombang empat yang diikuti Kabiro, Kabag, dan kasubbag selingkung univeristas, Rabu (28/08). Salah satu materi yang berisikan cara mensyukuri hidup membuat hati para peserta tersentuh. Dalam materi ini peserta dihadapkan dengan kondisi yang tidak biasanya seperti kondisi berjalan dengan mata tertutup, berjalan dengan kaki terikat, menahan nafas dalam air dan juga makan dengan tangan terikat.
Salah satu momen yang membuat peserta meneteskan air mata adalah kondisi pada saat berjalan dengan mata tertutup. Bermodalkan tongkat panjang mereka harus berjalan sejauh 15 meter dengan kondisi mata gelap.
Setelah memasuki garis finis mereka dipertemukan dengan seseorang tuna netra. “Bersyukurlah kepada teman-teman yang dapat melihat indahnya dunia, kami yang memiliki kekurangan tetap semangat menjalani hidup meskipun dengan kondisi seperti ini. Gunakan sebaik-baiknya pemberian tuhan dan jangan lupa untuk bersyukur,” pesannya.
Inti dari materi yang diberikan pada sesi tersebut adalah dapat mensyukuri kondisi tubuh lengkap yang diberikan oleh tuhan sehingga dapat beraktivitas dengan lancar. Untuk itu diharapkan nantinya dari pelatihan ini seluruh peserta dapat memberikan kemampuan terbaiknya dalam memajukan Unesa jadi lebih baik. (tni)