23 January 2019


Unesa.ac.id, Surabaya – Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Jurusan Manajemen Pendidikan telah mengukir prestasi dalam pengabdian masyarakat. Optimalisasi potensi waduk dan kebun siwalan berbasis ekowisata serta olahan siwalan sebagai produk lokal di Desa Hendrosari menjadi bentuk hasil pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Restu Dwi Apriliani, Feny Khudrotum Mahnunah, Viko Valdiano, Rifky Hajar Mustinah Ariyanto, Ely Risnawati, Dimas Rahmadiansyah, Dian Anggraeni, Yasfina Arba, Vena Lifornita dan Muhammad Gading Priangga ini merupakan mahasiswa yang berhasil lolos dalam Program Hibah Bina Desa dan berhasil mendapat pembiayaan dari Ristekdikti.
Grand opening Ekowisata Desa Hendrosari Gresik dilaksanakan Minggu 20 Januari 2019 di gedung serbaguna Desa Hendrosari. Dalam acara grand Opening Ekowisata tersebut terdapat beberapa acara diantaranya jalan sehat , senam, bazar dan lomba foto lokasi wisata. Acara tersebut didukung oleh pemerintah desa, pemuda dan masyarakat desa.
Desa Hedrosari dipilih mengingat pemerintah desa telah menjadikan Desa Hedrosari sebagai desa kuliner dan hal tersebut sudah terjadi sebelum tim Unesa datang untuk membangun desa. Sayangnya pengelolahan dilakukan oleh perorangan atau golongan dan belum maksimal.
“Hal inilah menjadi salah satu alasan kami untuk terjun langsung ke lokasi untuk mendongkrak kembali Desa Hendrosari menjadi desa wisata dan desa kuliner. Untuk itu kami bekerja sama dengan seluruh elemen desa untuk bekerja sama menata kembali desa tersebut. Untuk lebih meyakinkan masyarakat dengan kegiatan yang kami bentuk, kami terus melakukan pendekatan secara personal dengan didukung oleh karang taruna sekitar, selain itu juga sosialisasi kepada seluruh masyarakat juga dilakukan secara berulang-ulang,” terang Viko salah satu anggota tim.
Program PHBD sendiri memiliki tujuan untuk mensejahterakan desa terdapat beberapa bidang yang diberikan salah satunya yakni pengelolaan desa wisata. Kali ini tim PHBD Unesa bekerjasama dengan Desa Hendrosari dalam pengelolaan desa wisata. Awalnya tim memiliki konsep ekonomi kreatif untuk kesejahteraan desa dengan konsep sentra kreatif desa, namun pada akhirnya pemerintah desa beserta kepala desa mengarahkan tim untuk memaksimalkan potensi desa seperti waduk dan kekayaan alam desa berupa pohon siwalan. Dalam hal ini tim mengonsep menjadi ekowisata dengan waduk sebagai kolam pemancingan, kebun pelangi siwalan dan produk unggulan berupa legen dan lega (buah naga) serta bekerjasama dengan mengonsep bank sampah.
Sesuai dengan tujuan dari adanya PHBD yaitu mensejahterakan masyarakat diharapkan dengan adanya kegiatan ini, Masyarakat dapat mengelola kekayaan alam dan potensi desa mereka secara maksimal untuk kesejahteraan bersama. (hasna/why)