14 November 2018


Unesa.ac.id-Surabaya, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM) Universitas Negeri Surabaya bekerjasama dengan Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Nasional Jawa Timur serta Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) menyelenggarakan acara National Economic View bedah buku yang bertajuk “Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi” karya Dr. Soekarwo yang juga menjadi Keynote Speaker, (13/11), di Fakultas Ekonomi.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FE Unesa Cahya Nugraha Robimadin memaparkan dalam sambutannya bahwa antusiasme dari peserta begitu besar hingga mencapai 500 peserta. Hal ini sebagai bentuk respon positif bagi peserta untuk memaknai karya buku dari Dr. Soekarwo. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Dekan Fakultas Ekonomi Unesa Drs. Eko Wahjudi. M.Si. Menurut Eko dengan kesibukan seorang gubernur, Soekarwo masih menyempatkan diri untuk produktif menulis buku. Sehingga pengalaman yang telah dilalui oleh Soekarwo dapat terimplementasikan dalam bentuk buku agar bermanfaat bagi banyak kalangan.

"Rasa-rasanya hanya Gubernur Jawa Timur yang tidak hanya sebagai birokrasi tetapi dapat produktif dalam menghasilkan berbagai buku, yang kali ini merupakan buku ketujuhnya" Ujar Eko saat memberikan sambutan.

Acara dilanjutkan dengan bedah buku "Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi" yang disampaikan oleh Dr. Soekarwo atau yang biasa disebut dengan Pak De Karwo. Secara garis besar menurut Pak De, bicara tentang ekonomi Jawa Timur merupakan ekonomi kerakyatan. Namun, ada Kesenjangan bunga modal UMKM dan Korporat yang tinggi sehingga pemerintah provinsi membuat kebijakan untuk fokus dalam pembiayaan dan afirmatif terhadap UMKM.
Menurut pakar ekonomi senior Faisal Basri menyampaikan bahwa Jawa Timur masih konsisten dan kuat dibidang manufaktur dibandingkan nasional.

"Pertama Jawa Timur terus memperkuat landasan agar tercipta pembangunan yang seimbang yang tentu menahan arus urbanisasi dan relatif terkendali, ketika ekonomi diserahkan kepada pasar maka UMKM akan semakin terpuruk, sehingga perlu akselerasi pemerintah," Pungkas Faisal saat memberikan pendapatnya dalam membedah karya Soekarwo.

Sementara itu, pemateri ketiga oleh Bayu Priawan selaku Ketua Umum PP JAPNAS (Jaringan Pengusaha Nasional) dan CEO Blue Bird Group Holding menggarisbawahi bahwa UMKM merupakan Tulang Punggung Ekonomi, dan Jawa Timur melakukan langkah kongkrit untuk memfasilitasi hal itu, terlebih Jawa Timur juga memiliki Bank UMKM.

"Policy-policy nya terlihat jelas seperti itu, dan pemerintah juga seharusnya seperti itu" Ujarnya.

Bayu juga mengatakan apabila teman-teman mahasiswa memiliki konsep bisnis yang menarik, JAPNAS akan mementori hal tersebut agar bisa terlaksana dengan baik.

“Tidak ada didalam suatu komunitas usaha yang bisa berhasil dengan baik ketika tidak didukung atau di proteksi dari pemerintah, adanya liberalisasi ini para pelaku usaha harus segera mungkin meningkatkan inovasi dan competisi yang baik," tambahnya. (QQ/why)