24 November 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Pemilihan Duta Anti-Perundungan dan Pelecehan Seksual di Ruang Sidang T2, Gedung FBS, Kampus Lidah Wetan, pada Rabu (23/11/22).
Kegiatan ini merupakan puncak dari pemilihan fase penyisihan sebelumnya yang diikuti 15 peserta. Di babak ini mereka melewati seleksi menulis dan presentasi esai dan menyisakan 5 peserta yang lolos di babak grand final. Lima peserta inilah yang beradu kemampuan untuk memperebutkan posisi utama sebagai Duta Anti-Perundungan dan Pelecehan Seksual di FBS.
Melalui sambungan virtual, Wakil Dekan Tiga Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FBS Syafi’ul Anam, Ph.D., menyampaikan sambutan sekaligus pembukaan grand final tersebut. "Ada tanggung jawab moral untuk terus menerus mengkampanyekan kesadaran pada sivitas akademika untuk membuat iklim pembelajaran yang sehat,” ucapnya.
“Bukan hanya tindakan, tapi juga upaya preventif yang mengajak seluruh warga FBS untuk mewujudkan kampus sehat dan ramah bagi semua," tambah Syafiul Anam.
Adapun sebagai juri yaitu Ali Imron, S.Sos., M.A. yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum serta anggota Health Promoting University (HPU) dan Zahrotul Ulya Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur.
Pada babak tersebut, peserta unjuk kemampuan dalam metode orasi dengan materi “Perundungan dan Pelecehan Seksual” serta tanya jawab dewan juri dan para finalis. Setelah seluruh finalis maju dan menyampaikan orasi, tibalah sesi pengumuman.
Adapun yang berhasil keluar sebagai Duta Anti-perundungan dan Pelecehan Seksual yaitu Dhevanny Suci Anindya Putri dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada posisi kedua atau runner-up yaitu Ine Lindiya P. dari Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman.
Kemudian Elsa Sofiana dari Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah sebagai juara favorit 1, Dwi Ari Tunggu Suweni dari Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin sebagai juara favorit 2, dan Alda Setyawati dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai juara favorit 3.
"Semoga dengan terpilihnya para Duta Anti-perundungan dan Pelecehan Seksual ini teman-teman dapat mendedikasikan diri untuk terus melawan perundungan dan pelecehan seksual yang kini sedang marak di masyarakat. Kalian semua adalah wajah dan garda depan UNESA untuk terus meningkatkan kesadaran lewat aksi nyata. Selamat dan semoga amanah bisa dijalankan semaksimal mungkin,” harap Zahrotul Ulya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hiline
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA