10 June 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Persiapan menuju perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) semakin dimantapkan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), salah satunya dengan menggelar webinar yang dihadiri pimpinan Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Kamis, 9 Juni 2022.
Sebagai pembicara, UNESA menghadirkan Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA., Drh., Wakil Rektor Bidang Akademik Unair dan Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan (UPI). Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu bertujuan untuk menggali best practices kebijakan bidang akademik dari dua kampus tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., menjelaskan bahwa UNESA akan diamanahi status PTN-BH, sehingga dengan diadakannya webinar diharapkan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dari kampus-kampus yang lebih dahulu menjadi PTN-BH. Dari UPI sebagai representasi LPTK tentu memiliki kekhasan tata kelola akademik.
“Oleh karena itu, kesempatan ini kami ngangsu kawruh (mencari pengetahuan dan informasi) terutama dalam pengelolaan terkait kebijakan-kebijakan akademik. Terkait pula struktur organisasi, baik kebijakan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan perkuliahan, hingga kelulusan,” ujarnya.
Pada sesi materi, Prof Bambang Sektiari Lukiswanto memaparkan bahwa dengan adanya kebijakan Unair selaku PTN-BH, mendorong beberapa direktorat untuk berkolaborasi. PTN-BH memiliki perbedaan sistem penerimaan mahasiswa baru dengan kuota yang berbeda dengan PTN lainnya.
“Dengan adanya perbedaan itu, artinya ada kelonggaran-kelonggaran yang dirasakan oleh gantinya status PTN menjadi PTN-BH,” ujarnya.
Kemudian Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., menjelaskan bahwa terdapat kebijakan tertentu terkait struktur organisasi universitas di UPI, selaku LPTK yang telah berganti statusnya menjadi PTN-BH. Beliau menjelaskan walaupun dengan adanya kebijakan tertentu terkait struktur organisasi, UPI juga memadukan model organisasi PTN-BLU dan PTN-BH. “Jadi dengan pemodelan tersebut kita mengenal direktorat dengan sifat pengembangan dan beberapa biro,” terangnya.
Usai acara, Prof Bambang Yulianto memaparkan dengan digelarnya webinar ini mendorong UNESA untuk menyiapkan instrumen yang menjadi kewajiban sebagai PTN-BH, seperti peraturan rektor yang sesuai dengan arahan pimpinan. “Saya harap dengan webinar ini, kita punya desain atau gambaran untuk UNESA ke depannya,” terangnya. [Humas UNESA]
Penulis : Muhammad Dian
Editor : @zam*