05 June 2023


Unesa.ac.id, SURABAYA—Ketika pandemi Covid-19 merebak, vaksinasi wajib dilakukan dan bahan-bahan untuk pencegahan-penyembuhan dicari banyak orang pada 2021, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan riset 'Potensi dan Bioaktivitas Ekstrak Senyawa Mimi Mintuna (Horseshoe Crab) Lokal Indonesia sebagai Kandidat Antivirus Covid-19'.
Riset yang dilakukan tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang terdiri dari Elsa Aulia Vebrianawati, Miftukhatul Fiza, Mia Savita, dan Ahmad Misbakhus Sururi itu mendapat pendanaan pusat dan meraih medali emas dan perunggu di Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) dan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) 2021 lalu.
Nah, atas prestasinya tersebut, salah satu perwakilan dari mereka yaitu Elsa Aulia Vebrianawati diundang Bincang Prestasi Talenta Indonesia (Besti) bersama Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., di Jakarta pada 22-24 Mei 2023 lalu.
"Gak kebayang bisa bertemu Mas Menteri apalagi ini kali pertama ke Jakarta dan dibiayai Kemendikbudristek, Puspresnas dan BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia, red) juga dapat kesempatan bincang-bincang santai dan dikasih kesempatan foto bareng bersama Mas Menteri,” ucapnya senang.
Perempuan pengurus Eco Campus (2020-2021) itu melanjutkan bahwa dia mewakili kelompoknya dan kebetulan yang lainnya termasuk ketua tim sudah lulus kuliah. Kesempatan itu tidak dia bayangkan sebelumnya, sebab tujuan Elsa dan timnya dulu hanya fokus riset dan ternyata itu diapresiasi penuh oleh kementerian dan lembaga lainnya.
Dalam kegiatan tersebut Elsa menceritakan kembali proses di balik riset yang mereka lakukan, tantangan hingga misi utama mereka yang tidak lain untuk membantu pemerintah menemukan berbagai potensi bahan sebagai antivirus.
Penelitian yang mereka lakukan waktu itu dimaksudkan untuk menggali dan memanfaatkan potensi kearifan lokal yang ada di Madura terkait faunanya yaitu Mimi mintuna (kepiting tapal kuda) untuk mengekstrak senyawa-senyawa dari dagingnya dan ditemukan 1 senyawa yang berpotensi sebagai antivirus Covid-19.
"Waktu kita riset itu memang agak menantang kali ya. Karena di masa pandemi dan anggota tim masing-masing ada yang sambil PLP, ada yang magang, ada yang ikut MBKM, ada yang KKN, jadi banyak banget tantangannya tetapi dapat diatasi sehingga bisa meraih prestasi," terang juara 1 PKM AMLI Bidang Riset Eksakta itu.
Pesan Menteri Nadiem
Selain bisa sharing soal perjalanan riset dan prestasinya itu, Elsa juga bisa belajar banyak hal dari peserta yang berprestasi lainnya dari kampus dan lembaga lain. Selain itu juga mendapat banyak insight baru dari beberapa narasumber seperti dari Gojek, Bukalapak dan lain-lain, termasuk dari Mas Menteri.
"Saat bincang-bincang itu, pesan langsung Mas Menteri agar menjadi orang yang prosesnya berbeda dengan yang lain, karena dari perbedaan akan melahirkan talenta luar biasa dan mendorong kemajuan," beber Elsa.
Dalam kesempatan tersebut, Elsa juga berkesempatan berbincang dengan Sekjen Kemendikbudristek, Ir. Suharti, M.A., Ph.D., Kepala BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia) Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si., dan Plt. Kepala Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D.
"Terima kasih banyak untuk kesempatan yang luar biasa ini. Terima kasih juga kepada teman-teman anggota tim yang luar biasa. Ini bukan prestasi individu, tetapi prestasi tim yang rela bekerja keras, meluangkan waktu belajar berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa," tutup Elsa. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Elsa Aulia Vebrianawati