24 May 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Webinar Nasional Advokasi: Bergerak Kritis, Tumbuhkan Sikap Beradvokasi secara daring pada 24 Mei 2022. Sekitar 100 mahasiswa di seluruh Indonesia hadir dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Syafi’ul Anam, Ph.D, Ketua BEM FBS UNESA, Lukman Hadi Wibowo dan dua narasumber yaitu Amirah Ghaida Dayanara, S.Ip yang merupakan anggota DPRD termuda Kota Batu periode 2018 – 2024 dan Dwi Ardiansyah, Presiden BEM UNESA periode 2022 dan mahasiswa berprestasi utama 2, 2021 dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Amirah Ghaida Dayanara memaparkan bahwa salah satu yang tidak bisa hilang dari pemuda adalah jiwa kritis. Jiwa kritis ini tidak hanya untuk diarahkan ke luar, mengkritisi berbagai kondisi, kebijakan dan sebagainya, tetapi juga termasuk kritis pada diri sendiri.
Ada 5 cara untuk berpikir kritis yakni dengan memahami perspektif secara teliti, meragukan sesuatu yang dianggap benar, menguji kebenaran, membuktikan kesalahan atau kontradiksi, dan juga membangun perspektif baru. “Kritis tentu dengan tujuan yang konstruktif, bukan untuk menjelekkan atau menjatuhkan orang lain. Selain kritis, pemuda juga harus kreatif dan inovatif,” ujarnya.
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” pekik Amirah mengutip perkataan Bung Karno.
Dwi Ardiansyah menyampaikan bahwa advokasi tidak bisa sembarang, ada beberapa hal yang harus dihindari, salah satunya ego profesi hingga menimbulkan perpecahan di antara mahasiswa.
Advokasi, lanjutnya, terdiri dari beberapa macam. Ada advokasi diri, adalah advokasi yang dilakukan pada skala yang lokal bahkan sangat pribadi. Jadi orang lain belum tentu tahu. Advokasi kasus, adalah advokasi yang dilakukan untuk mendampingi perorangan atau kelompok yang belum bisa membela sendiri. Dan, advokasi kelas yang dilakukan untuk mendesak kebijakan publik dengan tujuan akhir yaitu terwujudnya perubahan sistematis. (Humas UNESA)
Penulis: Haliza
Editor: @zam*