01 February 2024


Unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengundang QSCert Indonesia untuk memberikan pelatihan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium FT UNESA, Gedung E1, Lantai 3, Kampus I Ketintang, Rabu, 31 Januari 2024.
Kegiatan ini diikuti kepala laboratorium, laboran dan teknisi laboratorium selingkung FT UNESA. Tampak hadir juga jajaran pimpinan selingkung FT dan jajaran koordinator prodi. Pada kesempatan itu, Direktur QSCert Indonesia yang sekaligus menjadi narasumber pelatihan, Ir. Arief Syawaldi bersama Dekan Fakultas Teknik, Dr. Maspiyah, M.Kes., menandatangani naskah kerja sama (MoA) antara Unesa dengan QSCert.
Ketua panitia, Dr. Ir. Soeparno, M.T., menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi kasublab, laboran, maupun teknisi di bidang K3 khususnya untuk laboratorium. Dia berharap peserta bisa mengimplementasikan yang didapatkan di labnya masing-masing.
Dia menekankan, kecelakaan sangat berpotensi terjadi di laboratorium sehingga seluruh sivitas akademik harus memahami K3, bagaimana tata cara melaksanakan identifikasi sampai dengan melakukan pencegahannya.
Dekan FT, Dr. Maspiyah, M.Kes., menambahkan bahwa kerja sama dan pelatihan ini guna menjalankan amanah UU 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja. Keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan di segala tempat kerja baik di darat, dalam tanah, permukaan air, maupun udara baik tertutup maupun terbuka.
“Pencegahan dan pengendalian bahaya maupun penyakit akibat kerja penting bagi tenaga kerja melalui sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Apalagi nantinya laboratorium FT dalam wacananya akan digunakan untuk uji-uji atau pengguna pada umumnya” jelasnya.
Lebih lanjut, K3 di kampus baginya sangat penting mengingat kehidupan kampus kental suasana terkait praktikum yang dilakukan mahasiswa di laboratorium maupun bengkel kerja. “Di situlah mahasiswa akan melakukan suatu pekerjaan sesuai apa yang telah ditugaskan dosen, sehingga sangat perlu menjaga K3 di lingkungan laboratorium,” imbuhnya.
FT UNESA berkomitmen melakukan peningkatan kompetensi para dosen dan pengelola lab atau bengkel kerja dengan melaksanakan pelatihan tersebut dan bekerja sama dengan QSCert Indonesia.
QSCert merupakan badan sertifikasi internasional yang berkantor pusat di Slovakia yang telah memiliki reputasi K3 yang baik. MoA kedua belah pihak tertuang dalam konsul-konsul nota kesepakatan yang dilaksanakan para sivitas akademik.
“Dengan adanya MoA ini kami berharap dapat memberikan beberapa peningkatan kompetensi bagi SDM yang terlibat di dalam laboratorium atau bengkel di lingkungan FT UNESA” tukasnya.
Ir. Arief Syawaldi dalam kesempatan tersebut memaparkan materi K3 melingkupi regulasi, identifikasi bahaya, respon darurat, APD, pengolahan limbah lab, hingga strategi pencegahan kecelakaan.
Pria asal Bekasi tersebut menuturkan strategi pencegahan kecelakaan terdiri dari tiga hal penting melingkupi: (1) pendekatan manusia (human control) seperti meningkatkan skill, pengetahuan, dan budaya K3, pembentukan panitia K3 dan pengawasan berkala.
Selanjutnya, (2) pendekatan teknis (engineering control) seperti inspeksi dan pemeliharaan sarana, pengembangan teknologi, dan memasang peralatan pengaman. Dan (3) administrasi dan organisasi (adm procedure) meliputi pembuatan dan penerapan prosedur K3 hingga membentuk organisasi penanganan K3.[]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas