27 April 2024


Mahasiswa BIPA UNESA beradu cepat balap kelereng dalam kegiatan Cinta Indonesia di FBS Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar kegiatan pengenalan budaya tanah air bertajuk Cinta Indonesia kepada mahasiswa asing di Joglo Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kampus 2 Lidah Wetan, pada Jumat, 26 April 2024.
Kegiatan ini diikuti sejumlah mahasiswa BIPA UNESA yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Madagascar, Yaman, hingga Papua Nugini. Mereka turut memainkan berbagai permainan tradisional Indonesia seperti bakiak, balap kelereng, hingga balap karung. Mereka juga dikenalkan dengan berbagai makanan tradisional Indonesia.
Ketua pelaksana, Dr. Octo Dendy Andriyanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa permainan tradisional Indonesia bukan sekadar hiburan biasa. Di dalamnya, terkandung nilai-nilai kebersamaan seperti gotong royong, perjuangan, kerja keras, dan kerja sama. Karena itulah, permainan tradisional perlu dilestarikan bahkan dikenalkan kepada mahasiswa asing.
“Permainan hingga makanan tradisional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan bangsa yang perlu kita pelajari dan warisi dari generasi ke generasi. Kegiatan ini bagian dari cara kita mempromosikan warisan bangsa ini kepada dunia,” ucapnya.
Mahasiswa asing mencoba permainan tradisional, balap karung disaksikan mahasiswa BIPA UNESA lainnya.
Kegiatan semakin meriah dengan penampilan mahasiswa asal Korea yang mempersembahkan lagu Indonesia Pusaka. Selain itu, terdapat mahasiswa asal Jepang yang mempersembahkan dongeng tentang "Asal Usul Kota Surabaya" dengan teknik tradisional Jepang. Teknik yang dinamakan Kamishibai ini menggabungkan cerita dengan gambar-gambar menawan. Selanjutnya, juga terdapat penampilan puisi berjudul "Hujan Bulan Juni".
Cinta Indonesia juga mempersembahkan dongen dari Haris Rizki atau yang akrab dengan nama panggung Kak Haris, mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Indonesia UNESA. Kak Haris membawakan dongeng dengan gaya uniknya. "Menurut saya, mendongeng seperti berbincang dengan sahabat. Kita bisa mengekspresikan segala hal dengan jujur," ucap Kak Haris semangat.
Sebagai penutup, Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd., Koordinator Prodi S-2 Bahasa Indonesia UNESA, mengucapkan terima kasih pada semua yang hadir. Dia berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan antar-budaya dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing yang sedang menjalani pertukaran pelajar di UNESA.
“Melalui Cinta Indonesia dan harmoni keberagaman budaya yang terwujud dalam acara CINDO UNESA, semangat persatuan dan kebersamaan lintas budaya terus tumbuh dan menjadi kekuatan bagi masa depan yang lebih cerah,” ucapnya.[]
***
Reporter: Diah Asri Magdavi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Humas