07 December 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Dalam rangka menyambut Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 2021, Polda Jawa Timur mengadakan Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri di Lapangan Mapolda Jatim pada Minggu, 5 Desember 2021. Pada kesempatan itu, tim AMAN KESAL (Aliansi Masyarakat Anti-Perundungan dan Kekerasan Seksual) Sendratasik, Jurusan Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik) UNESA tampil apik dan berhasil keluar sebagai juara pertama. Mereka akan mewakili Jatim pada lomba tingkat nasional di Mabes Polri pada 10 Desember 2021.
Tim AMAN KESAL dibawah bimbingan Arif Hidajad, S.Sn, M.Pd., itu terdiri dari 18 anggota yang masing-masing terbagi dalam beberapa peran. Mereka adalah M. Khotib Hidayatullah (korlap), Syina Dalia (orator), Juwita Aisyah Y. (aktor), Fikrry Nirwannanda P.P. (musik), Duwi Rahma D. (puisi), sebagai pantomimer.
Kemudian, Shofi Sotya S. dan M. Zakariya, sebagai karapan. Lalu ada Afgatha Yora P. dan Yoga Yan W., di bagian crew. Selain itu, Siti Mei S., Nabila Permatasari, Septa Amien, dan Bunga Flamboyan sebagai Humanoid. Juga ada Nur Azizah O, Elvajri Dhika Y, Andrian Fistyohana F, Badi’ Maulana S dan Yans Alloydia P.H.
Tim AMAN KESAL mengangkat isu perundungan dan kekerasan seksual. Itu tentu berdasar, karena saat ini angka kekerasan seksual meningkat dan tidak sebanding dengan adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kekerasan seksual secara khusus terlebih dalam melindungi korban maupun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Orasi mereka, dikemas dalam bentuk demonstrasi yang dipadukan dengan dengan pertunjukan pantomim, teater, dan humanoid.
Syina, salah satu anggota tim menjelaskan bahwa awalnya mereka mendapat informasi kompetisi tersebut dari pembimbingnya, kemudian mulai menkoordinasi untuk pertunjukan dan produksi, hingga membentuk Tim AMAN KESAL. Anggotanya terdiri dari mahasiswa Sendratasik konsentrasi Drama dan satu pemusik dari konsentrasi musik.
Support dari seluruh pihak, baik dari teater sendratasik, jurusan, fakultas hingga rektorat membuat mereka terdorong untuk latihan dan mengemas orasinya secara maksimal. Alhasil, proses tak menghianati hasil, mereka berhasil menjadi juara satu dan menggeser 41 tim lainnya. “Apa yang kami persembahkan untuk UNESA pada lomba ini sebagai pengalaman, motivasi bagi kami agar ke depan kami bisa menjadi lebih baik lagi dan dapat prestasi lagi,” ucapnya.
Dikatakan Syina, motivasi terbesar mengikuti lomba tersebut yaitu sebagai ‘ibadah teater’ dan ingin mendapatkan pengalaman orasi dan demonstrasi yang baik dan efektif. Selain itu, di balik aksi dan orasinya, mereka menyampaikan pesan-pesan akan kondisi yang harus diperhatikan bersama, yaitu kekerasan seksual yang kasusnya semakin menggila.
Menurut mereka, orasi tidak semata-mata bermain kata, tetapi juga bisa menyampaikan pesan lewat berbagai aksi dan ‘pertunjukan’. Selain itu, aksi yang efektif itu tidak melulu berbau fisik dan anarkis. “Kami ingin tunjukkan cara-cara kami dalam berorasi dan demonstrasi serta bagaimana menyampaikan aspirasi yang baik dan etis. Salah satunya dengan kemasan yang kami tunjukan dalam lomba ini,” tandasnya.
Kendati mendominasi di tingkat Jatim, tugas mereka belum urasi. Target mereka ke depan yaitu bisa memberikan penampilan terbaiknya dalam lomba tingkat nasional di Mabes Polri. Itu memang tidak gampang, tetapi mereka tidak mau menyerah apalagi putus asa.
Tim AMAN KESAL komitmen untuk mengerahkan segenap kemampuan terbaik mereka, bukan saja untuk juara, tetapi juga untuk menghadirkan warna baru perihal orasi dan menyampaikan aspirasi. “Kami terus berlatih dan tentu dengan semangat dan percaya diri, kami akan memberikan penampilan terbaik kami untuk tim kami, almamater dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya. “Mohon doa dan dukungannya, semoga kam bisa mengarumkan nama UNESA dan Jatim di tingkat nasional,” harapnya. [Humas UNESA]
Reporte: Azhar
Editor:@zam*