22 October 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Pascasarjana UNESA menyelenggarakan Opening Ceremony dan Plenary Session The 8th Southeast Asia Design Research International Conference (SEA-DR 2021) and The Second of The International Conference on Science, Technology, Education, Art, Culture, and Humanity (STEACH 2021) pada 20-21 Oktober 2021. Acara pembukaan dikemas dalam bentuk pleno dan diskusi paralel yang dihadiri narasumber dari universitas luar negeri.
Prof. Hiroki Fujii, Ph.D, salah satu narasumber dari Okayama University Japan, menyampaikan tentang percepatan pendidikan guru untuk pendidikan di Asia. Ia secara detail menyampaikan eksperimen kelas sains untuk pendidikan dengan topik pemanfaatan biodiesel untuk kelas 11-12 kimia. Pemanfaatan bio-energi sebagai energi terbarukan merupakan salah satu isu sosial terbaru di jepang, bio-diesel sebagai sejenis bio-energi adalah bahan bakar alternatif diesel yang diproduksi dari tanaman minyak. “Contohnya colza minyak dan kelapa, dan itu dihasilkan oleh transesterifikasi minyak colza,” jelasnya.
Hiroki juga membuat ekperimen dengan mahasiswanya, hasilnya generasi bio-diesel oleh transesterification of colza oil dengan metanol dan identifikasi bio-diesel dengan lapisan tipis kromatografi (TLC). Pengukuran nilai kalori, viskositas dan titik flash antara minyak colza, bio-diesel dan diesel. Ia juga menambahkan mengenai suksesnya eksperimennya. “Pendanaan dan kemitraan manajemen dan program network yang fokus dan pengajaran proses evaluasi kepada peserta mahasiswanya sebagai alat untuk belajar dan melanjutkan improvisasi penelitian ke depannya,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber dari National Institute of Education, Nanyang Technological University Singapore, Dr. Toh Tin Lam juga menyampaikan hasil penelitiannya mengenai pemberdayaan pelajar di matematika melalui pemecahan masalah. Pemecahan masalah menjadi bagian penting dari matematika sejak Polya, dan berada di yang tertinggi pada tahun 1980-an 1990-an di banyak negara. “Baru-baru ini, para peneliti telah berpaling dari pemecahan masalah. Mungkin, tidak ada banyak kisah sukses dalam mengajarkan pemecahan masalah,” ucapnya.
Toh Tin Lam juga memberikan contoh bagaimana pemecahan masalah yang berlaku di ruang kelas matematika. “Pahami masalahnya, menyusun rencana dan laksanakan rencananya,” terangnya. Pemecahan masalah yang berlaku di ruang kelas matematika adalah matematika praktis yakni satu set matematika pelajaran "praktis" pada proses permasalahan matematika pemecahan dengan kerangka pengajar. “Memotivasi mahasiswa untuk belajar matematika dengan bantuan penyelesaian masalah itu menarik, mahasiswa semakin giat untuk mencari masalah dan belajar matematika serta hal-hal baru,” katanya. (Madina/zam*)