08 June 2021


Unesa.ac.id, Surabaya–Pendidikan dan pelatihan (Diklat) calon kepala sekolah Kota Surabaya memasuki babak akhir yang ditandai dengan pameran “In Service Training 2 (IST-2)” sebagai acara penutupan di Student Center, UNESA, pada Senin, (7/6/2021). Penutupan acara tersebut dihadiri Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., Rektor Unesa, Dr. Bachtiar S Bachri, M.Pd., selaku ketua LP3 UNESA, Dr. Karwanto, M.Pd Ketua Panitia sekaligus Ketua Pusat Pengembangan Diklat, dan Tatang Imawan, SE selaku Kabid Assesment dan Diklat.
Karwanto menjelaskan bahwa dalam acara ini, hadir 26 peserta calon kepala sekolah yang berasal dari sekolah dasar. Selain itu, melibatkan dua pelajar Diklat dan satu supervisor pengajar Diklat dari LPPKSPS. Dia juga menjabarkan, bahwa peserta calon kepala sekolah sebelum sampai di tahap akhir ini, telah menempuh dan melalui beberapa tahapan sebelumnya. “Mereka melewati empat tahap, ada seleksi administrasi, verifikasi dan validasi dengan Sim-tendik, seleksi substansi bakal calon kepala sekolah, dan yang terakhir Diklat calon kepala sekolah,” kata dia.
Untuk tahap Diklat, calon kepala sekolah harus melalui empat tahapan lagi, ada OJT 1, IST 1, OJT 2 dan IST2. Pelaksanaan OJT 1 dan IST 1 sendiri sebelumnya telah dilaksanakan di Hotel Ibis Surabaya. Hasil dari Diklat ini nantinya akan ditentukan oleh Dirjen GTK Kemendikbudristek, dan output yaitu berupa laporan dari peserta dan gelar karya.
Dalam acara ini pula, para calon kepala sekolah dan pengajar juga saling meluapkan kelegaan yang teramat sangat setelah perjuangan yang harus mereka lalui selama kurang lebih tiga bulan. Ini menjadi momentum yang begitu mengharukan bagi mereka, sekaligus menjadi tahapan puncak penentu mereka sebelum menjadi kepala sekolah.
Tentunya, banyak pesan dan kesan yang disampaikan untuk meningkatkan motivasi dan mendorong mereka untuk menjadi kepala sekolah yang profesional sekaligus inovatif dan kreatif. Rektor Unesa berpesan kepada peserta agar menjadi kepala sekolah yang selalu siap dengan perubahan yang ada, selalu beradaptasi dan upgrade skill serta kompetensi sesuai tuntutan perubahan dan zaman. “Era ini sangat super smart society 4.0, dibutuhkan SDM yang mampu menguasai teknologi informasi untuk mendukung kinerja yang optimal dan mendukung produktivitas yang optimal dalam organisasi,” ujar rektor Unesa.
Bachtiar S Bachri pun menyampaikan bahwa peserta tidak boleh merasa puas dengan apa yang sudah didapatkan selama Diklat. Namun apa yang didapatkan di tempat Diklat harus terus diasah dan dikembangkan di luar atau di sekolah tempat bertugas. Dari latihan dan kebiasaan serta pengembangan diri itulah, inovasi dan kreativitas datang. Sementara itu, Dr. Nunuk Hariyati, M.Pd salah satu pengajar di Diklat ini berpesan agar peserta bisa menjadi kepala sekolah yang berbeda dan yang terbaik dalam melakukan tugas-tugas. (Hasna)