14 December 2020


Dalam rangka Dies Natalis Unesa ke-56, Ikatan Pensiunan Unesa atau biasa disingkat IP Unesa menyelenggarakan kegiatan bakti sosial pada Sabtu (12/12) di kantor pusat IP Unesa Kampus Ketintang. Dalam kegiatan baksos tersebut, sebanyak 40 orang pensiunan mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Ketua IP Unesa, Alimufi Arief menjelaskan jika kegiatan ini bertujuan untuk membantu para pensiunan Unesa yang belum mampu mengatasi permasalahan hidupnya dengan layak. Lebih lanjut ia menambahkan jika kondisi ini dialami oleh pensiunan golongan rendah seperti petugas kebersihan, petugas kebun, sopir dan lainnya.
“Bantuan ini diharapkan dari pensiunan yang relatif lebih mampu untuk dapat disalurkan kepada IP Unesa untuk diberikan kepada yang memerlukan. Dalam himpitan ekonomi, khusunya di era pandemi seperti sekarang, mereka sangat memerlukan bantuan untuk meringankan beban kehidupan sehari-hari,” jelas Alimufi.
Di antara penerima bantuan sosial ini adalah anggota pensiunan atau janda/duda penisunan IP Unesa sebanyak 24 orang dan berasal dari 8 fakultas ataupun dari pusat.
Antusias pensiunan untuk berpartisipasi membantu para pensiunan yang relatif kurang mampu cukup besar. Sebagai ketua, Alimufi mengaku bangga karena sesama pensiunan bisa membangun rasa sosial satu sama lain.
“Saya sangat bangga kepada pensiunan yang masih berkenan menyisihkan rezekinya untuk sesama anggota yang membutuhkan. Bahkan setelah penyerahan bantuan berakhir pada tanggal 9 Desember, tapi masih ada saja yang mau menyumbang. Tentu saja akan kami terima dengan tangan terbuka,” tuturnya.
Alimufi mengatakan setiap pensiunan dari Unesa akan secara otomatis bergabung di IP Unesa. Untuk itu, ia menambahkan jika keaktifan dari anggota agar bisa ditingkatkan, apalagi ketika IP Unesa menggelar berbagai kegiatan rutin seperti senam dan rekreasi bersama. Di sisi lain, keaktifan para anggota akan lebih memudahkan pihak pengurus IP Unesa untuk mendata informasi setiap pensiunan yang ada di Unesa.
Winto, salah satu penerima bantuan sosial ini mengaku bersyukur bisa memperoleh bantuan ini. Di sisi lain, tendik yang sudah purna tugas sejak 2009 ini merasa senang bisa berkumpul bersama rekan-rekan sejawat semasa bekerja di IKIP hingga Unesa dulu. Sebagai pensiunan Unesa, ia juga merasa bangga di usia Unesa yang ke-56 ini banyak perubahan yang mengarah ke arah positif. Seperti kesejahteraan tendik lebih terjamin, adanya tunjangan kinerja (tukin) dan tunjangan yang lain.
“Harapannya, kesejahteraan tendik maupun dosen bisa terjamin terus dan anggota IP Unesa yang sudah berkontribusi hingga membawa Unesa ke tahap sekarang bisa diberi kesehatan lahir dan batin,” ucap pensiunan dari FIP tersebut. (Suryo)