24 November 2020


Unesa.ac.id, Surabaya- Jurusan Seni Rupa dan Desain, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan webinar nasional dengan tema Reorientasi Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain dalam Konteks Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MB-KM), pada Sabtu(21/11). Acara digelar secara daring melalui platform zoom meeting dan diikuti sebanyak 250 peserta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan Diesnatalis Universitas Negeri Surabaya yang ke 56.
Webinar nasional ini bertujuan mendiskusikan secara mendalam perubahan paradigma Pendidikan di abad 21, Pendidikan paska pandemi yang saat ini dialami dalam dunia Pendidikan. Selanjutnya membahas secara mandalam berbagai permasalahan dan isu-isu aktual pendidikan seni dan desain baik pada tataran keilmuan maupun tataran praktik. Dan, yang terakhir merumuskan rekomendasi yang komprehensif untuk melakukan reorientasi arah kebijakan pendidikan seni ke depan di era pendidikan merdeka belajar dan kampus merdeka.
Tiga narasumber dihadirkan dalam webinar nasional ini, di antaranya Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Dr. Hadjar Pamadhi, MA.Hons. dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Tri Cahyo Kusumandyoko, S.Sn., M.Ds. dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Dr. Martadi, M.Sn. selaku ketua pelaksana acara menyampaikan, penyelenggaraan webinar nasional ini dilatarbelakangi 4 hal. Yang pertama perubahan dunia yang dipicu oleh kemajuan teknologi menuntut semua elemen masyarakat untuk merespon dengan cepat serta harus diadaptasi untuk dunia Pendidikan. Yang kedua ke depannya perekonomian dunia akan digerakkan oleh sektor industri kreatif. Oleh sebab itu kedepan prospek bidang seni dan desain memiliki kontribusi yang sangat terbuka untuk bidang ekonomi dunia khususnya Indonesia.
Kemudian yang ketiga dan keempat mengenai kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka yang akan menjadi paradigma baru dalam dunia Pendidikan. Mahasiswa dan siswa semakin diberikan ruang untuk memilih apa yang ingin dipelajari, bagaimana cara mempelajari, dan bagaimana mereka terlibat dalam proses pemerolehan ilmu. Tentu ini membutuhkan perubahan mendasar dari sistem Pendidikan. Bukan perubahan yang parsial namun komprehensif dengan melibatkan stake holder dan subjek Pendidikan.
“Ke depan, perekonomian dunia kan digerakkan oleh sektor industri kreatif. Oleh sebab itu, ke depan prospek bidang seni dan desain memiliki kontribusi yang sangat terbuka untuk bidang ekonomi dunia khususnya Indonesia. Apalagi seni dan desan di Universitas Negeri Surabaya menjadi salah satu keunggulan diantara keunggulan-keunggulan yang lain,” jelasnya.
Dr. Trisakti, M.Si selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unesa dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Jurusan Seni Rupa dan Desain atas penyelenggaraan webinar yang secara konsisten setiap tahunnya. Trisakti berharap webinar ini dapat menambah dan membuka wawasan mengenai implementasi kurikulum merdeka belajar di kampus merdeka.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes atau yang akrab disapa Cak Hasan dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang penting, jika kita tidak melakukan rekonstruksi atau perubahan-perubahan maka 30 tahun nanti pendidikan akan menjadi masalah bagi semua termasuk masalah bangsa.
Cak Hasan juga memaparkan terkait tantangan Pendidikan di abad ini. Setidaknya ada 3 tantangan Pendidikan di abad ini. Pertama adalah globalisasi, kedua adalah keberpihakan kepada siswa yang sudah digagas oleh Menteri Pendidikan dengan merdeka belajar kampus merdeka. Dan, yang Ketiga terkait perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di segala aspek kehidupan.
"Maka dari itu, kita harus beradaptasi dan mampu menjadi pemenang dalam menghadapi berbagai tantangan ini,” jelas Cak Hasan. (Mufti)